28 : This Baby

3.4K 242 17
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Aku ingin mengusirnya pergi tapi anak ku ini seperti menginginkan jika ayahnya tetap berada disini.

Aku menghela nafas pelan dan merutuki hatiku yang terlalu lemah ini, rasanya tidak adil jika aku selalu menyalahkan hormon kehamilan tapi mau bagaimana lagi karena memang seperti itu adanya.

Selama ini aku mampu untuk menolak, mengeraskan hatiku dan mengabaikan nya, tapi semenjak hamil aku merasa tidak sanggup untuk menolak sentuhan atau keberadaan nya di sisiku.

Rasanya sangat menenangkan saat tangan hangat itu menyentuh kulitku dan mengelusnya perlahan, seperti sebuah relaksasi terbaik untuk diriku sekarang ini.

Aku berbaring di ranjang saat kulihat Jungkook berjalan mendekat sembari membuka bajunya, itu adalah kebiasaan nya setiap kali akan tidur.

"Aku akan tidur di sofa jika kau merasa tidak nyaman, tapi bolehkah aku menemanimu sampai tertidur?" Tanyanya ragu.

Aku diam saja tidak menjawab lalu Jungkook duduk ditepian ranjang dan menatap ku dalam meminta persetujuan.

"Boleh?" Tanyanya lagi.

Setelah berperang dengan ego akhirnya aku mengangguk pasrah dan menggeser badanku untuk memberinya tempat.

Jungkook tersenyum kemudian berbaring di samping ku dengan wajahnya menghadap perutku, bibirnya menciumi perutku dengan lembut dan mendongakkan kepalanya menatapku.

"Perutmu masih rata Emelie"

"Usia kandungan ku baru memasuki awal minggu kelima tent-" kalimatku menggantung karena dengan spontan mengigit lidah saat menyadari kebodohanku menyebutnya usia kehamilan ku padanya.

"Apa yang ku bicarakan !!!!!!!!!!!!" Batinku berteriak frustasi.

Jungkook terdiam.

Sementara tubuhku menegang dan keringat terasa membasahi dahiku karena cemas.

Jungkook pasti menghitung nya.. dia pasti menghitungnya..

Jungkook tersenyum dan menggesekkan hidungnya di perutku. "Aku menyayangimu, sangat menyayangi mu" bisiknya lalu menciumi perutku lagi.

Aku menghela nafas pelan berharap dia melupakan ucapan ku tadi atau paling tidak semoga saja dia tidak menyadarinya.

Aku menguap tanpa bisa ku tahan lagi.  "kau mengantuk?" Dia merangkak kemudian menarikku kedalam pelukannya dan mencium puncak kepalaku.

Destiny With JK [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang