EMELIE POV
**
Ponsel Daren berbunyi, dia merogoh saku dan melihat layar ponselnya dengan wajah kesal menahan amarah.
"Mau apa lagi laki-laki ini menghubungi ku !" Ucap Daren dengan penuh emosi dan segera mengangkat teleponnya.
"Mau apa lagi?!"
Raut wajah Daren terlihat sangat emosi sekarang hingga membuatku menelan saliva namun tidak menghalangi ku untuk bertanya.
"Siapa Daren ?"
Daren terdiam lalu mematikan sambungan teleponnya.
"Bukan siapa-siapa sayang" jawabnya sambil tersenyum dia mengoleskan butter ke roti lalu menyuapkan nya ke mulutku.
"Enak?"
Aku mengangguk namun masih memikirkan siapa yang menelepon nya tadi.
"Daren" panggilku sembari menarik-narik ujung baju nya.
"Hmmm apa sayang?"
"Tadi siapa yang menelponmu?"
"Bukan siapa-siapa" jawabnya lalu mencium pipiku sekilas. "Ayo kita pulang"
Dia menggenggam tanganku kemudian membawaku masuk ke mobilnya. Saat sedang memasangkan seat belt, dia pun terkekeh karena melihat wajahku yang terlihat masih berpikir keras.
"Sayaaaangg berhentilah berpikir" Daren tertawa sembari mengelus rambutku gemas.
"Menyebalkan ! Kau selingkuh di belakang ku?" dengusku.
"Aku tidak berselingkuh Emelie.." Daren mencium lalu menyesap bibir bawahku dengan lembut.
"Aku hanya mencintaimu sayang, hanya kau.."
Dia tersenyum lalu mulai menjalankan mobilnya. Sesampainya di apartemen, setelah mandi aku mendapati Daren duduk di atas ranjang dan terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu, aku pun mendekatinya dan kembali bertanya karena dia terlihat sangat mencurigakan.
"Kau kenapa?"
Dia tersentak seperti tersadar dari lamunannya. "Aku baik-baik saja" Daren menarikku duduk di pangkuannya dan mendongak menatap ku.
"Sayang, jadi bagaimana kau mau ikut ke Jerman ?"
Aku terdiam sejenak teringat ucapan Jungkook untuk menunggu nya. "Aku masih memikirkan nya Daren"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny With JK [END] ✓
FanficCOMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] Ketika seorang fans memiliki takdir dengan Idolanya ~ Sejauh apapun aku berlari, sekuat apapun aku menolak, aku akan tetap kembali karena ketika hati sudah bicara maka akal seh...