**
Sesampainya di Korea, aku segera pulang ke apartemen dengan Daren yang mengantarku sampai ke kamar dan membantuku berbaring di atas ranjang.
"Daren.. kau memperlakukan ku seperti sebuah porselen" omel ku.
Daren mengelus rambut ku dan tersenyum "jangan mengomel terus.. istirahat sayang, kau mau makan apa?"
"Aku ingin yang manis-manis" jawabku sambil mengecap-ngecap lidah.
"Es krim? Donat? Coklat?"
"Apa saja"
"Baiklah"
Daren membuka dan menekan-nekan layar ponselnya lalu menyimpannya kembali kedalam saku "tunggulah sayang, Daddy akan membelikan mu makanan yang kau inginkan" ucapnya seraya mengecup lembut perutku.
"Jadi Daddy bukan ayah?" Tanya ku geli.
"Sepertinya Daddy lebih cocok untukku atau ayah atau appa ?" Tanyanya terlihat bingung.
Aku tertawa dan mengelus rambutnya "apa saja, aku suka semuanya"
"Sayang kau jangan mengambil pemotretan atau apapun dulu untuk sekarang ya, biar fokus saja pada kehamilan mu dulu" ucap Daren sambil menggenggam tanganku.
Aku menggeleng pelan "Aku harus membiayai hidupku Daren, satu atau dua pemotretan tidak akan terlalu melelahkan"
"Mulai sekarang aku akan menghidupi mu" ucapnya lalu mencium keningku dengan lembut.
"Tidak, aku tidak mau.. aku masih mampu menghidupi diriku sendiri Daren"
"Emelie kumohon untuk sekali ini saja, menurut lah padaku" mohon nya.
"Daren aku-"
"Kau istirahat dan aku yang akan membiayai hidupmu mulai sekarang.. pembicaraan selesai" lanjutnya tak mau dibantah.
Aku ingin membantah nya namun Daren dengan cepat mencium bibir ku. "menurut padaku, please"
Aku menghela nafas panjang dan mengangguk pasrah. "Baiklah"
Daren tersenyum sembari merapikan selimut ku dan tiba-tiba bel apartemen ku berbunyi, Daren segera beranjak dari duduknya untuk membuka pintu.
Aku menguap, tubuhku rasanya sangat lelah dan memejamkan mataku sebelum Daren kembali ke kamar dan terbangun di pelukan Daren saat hari sudah gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny With JK [END] ✓
FanfictionCOMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] Ketika seorang fans memiliki takdir dengan Idolanya ~ Sejauh apapun aku berlari, sekuat apapun aku menolak, aku akan tetap kembali karena ketika hati sudah bicara maka akal seh...