22 : Hug me tight

3.6K 258 33
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Setelah permainan truth or dare yang nyaris memicu perkelahian lagi, kami semua menikmati wine sambil menari bahagia bersama dan saat hari beranjak semakin larut bahkan lewat dari tengah malam, kami semua bubar dan masuk ke kamar masing-masing.

Daren duduk di tepian ranjang terlihat diam saja sejak kami masuk ke dalam kamar. Aku membuka outer berdiri di hadapannya dan mengusap keningnya dengan lembut "Ada apa sayang?"

Dia mengangkat wajahnya menatap dan memelukku erat "Aku hanya tidak bisa mengenyahkan pikiran saat kau berdua saja dengannya didalam kamar tadi"

Daren menghembuskan nafasnya, terlihat kesal juga sedih disaat yang bersamaan.

"Tidak ada yang kami lakukan Daren, percayalah"

"Aku percaya padamu" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya padaku dan menenggelamkan wajahnya di perut ku.

"Aku mandi dulu boleh? Badanku sangat lengket"

Daren pun tersenyum kemudian mencium perutku dengan lembut "Mandilah sayang.."

Aku mengelus rambutnya sekali lagi sebelum beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai mandi aku merebahkan diriku di atas ranjang dengan nyaman, bergantian dengan Daren yang sekarang sedang mandi.

Aku mengecek email di ponselku dan membuka email dari Vogue tawaran untuk Runway di Tokyo Jepang, sambil tersenyum aku segera membalas email itu.

Kulihat Daren keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil di atas kepalanya lalu berjalan mendekati ku.

"Aku mendapat tawaran Runway Vogue di Tokyo" ucapku bersemangat.

"Oh ya? Kapan?"

Daren duduk ditepian ranjang sambil menggosok rambutnya lalu aku pun duduk dan mengambil handuk dari kepalanya kemudian membantu menggosok rambutnya dengan lembut.

"Minggu depan"

"Aku akan menemanimu" jawab Daren sambil tersenyum.

"Tentu saja, kalau kau tidak menemani ku lalu siapa lagi?"

"Kenapa kau selalu marah-marah" Daren mencubit pipiku dengan gemas lalu menciumnya berkali-kali.

"Hahahahaha hentikan, kau menyebalkan"

Daren tertawa dan menghentikan ciumannya dan aku menyisir rambutnya dengan jariku lalu menatap wajahnya lekat "Aku suka bentuk matamu" ucapku sambil mengelus mata cantiknya.

"Benarkah?" tanyanya senang.

Aku mengangguk.

"Aku suka alis mu, aku suka hidungmu, oh ! Aku juga suka bibir tebal mu"

Daren mencium bibirku lembut "Berarti kau menyukaiku?"

Aku menghela nafas kemudian merebahkan tubuhku di ranjang sengaja tidak menjawab pertanyaannya.

Destiny With JK [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang