**
Aku keluar dari apartemen Jungkook dengan berlari dan terus berlari sejauh mungkin meninggalkan semua sakit hatiku disana.
Aku menangis tersedu-sedu, tertunduk memegangi dadaku yang terasa sangat sesak dan sakit. Banyak orang yang lewat memperhatikan ku dengan tatapan bingung, iba, dan ada juga yang berbisik-bisik.
Aku mengambil ponselku untuk menghubungi Daren, masih menangis tergugu sampai akhirnya Daren mengangkat telponnya.
"Emelie"
Saat mendengar suaranya tangisku semakin kuat tanpa memperdulikan tatapan orang lain padaku.
"Emelie kau kenapa?" Tanya Daren dengan sangat khawatir.
"Dareeeennn" raungku.
"Kau dimana?" Tanyanya terdengar seperti sedang berlari.
"Dareeeeennn !!!" Panggilku lagi dengan suara tangis yang semakin tak terkendali.
"Aku kesana sekarang" setelah mengucapkan itu Daren segera mematikan sambungan telponnya.
Aku terduduk dipinggir jalan sambil menangis tersedu memegangi dadaku yang terasa sangat sesak.
"Nona kau kenapa?" Seorang ibu tiba-tiba menghampiriku.
Aku mengangkat kepalaku lalu semakin menangis saat melihatnya dan hanya bisa menggelengkan kepala tanpa mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Dia berjalan mendekat lalu memelukku erat, dan memberikan pelukan hangat seorang ibu yang tidak pernah ku rasakan sebelumnya. "tenanglah semua akan baik-baik saja" ucapnya seraya menepuk-nepuk punggungku dengan lembut dan membuat tangis ku semakin kuat.
Sampai akhirnya Daren datang dengan berlari menghampiri ku, dia berjongkok di hadapan ku sambil mengatur nafasnya.
"Emelie" panggilnya dengan nafas memburu.
Aku mendongak menatap nya dan tangis ku semakin tersedu.
"Kau jagalah kekasih mu dengan baik, apa yang kau lakukan hingga membuatnya menangis sampai seperti ini" omel bibi disebelah ku ini sambil memukul-mukul bahu Daren.
Daren membungkuk sopan lalu tersenyum kikuk "maafkan aku, ini hanya salah paham " bohongnya.
"Jagalah dia" ibu ini melepaskan pelukannya padaku dan mengusap wajahku lembut "Jangan menangis lagi nak, kekasihmu sudah disini" ucapnya seraya menepuk bahu ku lembut.
Aku mengangguk pelan sambil menahan isakku "terimakasih.."
Ibu itu pun mengangguk dan berjalan meninggalkan kami setelah itu Daren segera membawaku ke dalam mobilnya kemudian memelukku dengan erat.
"Dareeeennn" aku kembali meraung di dalam pelukannya.
"Sssshhh, aku disini aku disini" dia memelukku semakin erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny With JK [END] ✓
FanficCOMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] Ketika seorang fans memiliki takdir dengan Idolanya ~ Sejauh apapun aku berlari, sekuat apapun aku menolak, aku akan tetap kembali karena ketika hati sudah bicara maka akal seh...