4 - 10 IPS 2

302 197 223
                                    

Selesainya Megan membawa Nita ke UKS, tentunya Megan kembali ke Taman lagi dan kaget setibanya dirinya di Taman ternyata sudah tidak ada orang. Dan tiba-tiba Megan bertemu dengan salah satu petugas disitu dan

"Pak, orang-orang yang disini pada kemana, ya?" tanya Megan sambil melihat ke kanan ke kiri yang nampak sedang mencari teman-temannya.

"Bapak baru aja disini, Dek. Mungkin mereka udah pergi," jawab petugas itu.

"Oh gitu. Ok, Pak. Makasi, ya," jawab Megan kemudian meninggalkan Taman tersebut.

Megan yang sudah tidak bertemu dengan teman-teman nya, akhirnya ia beranjak dan menuju ke ruang Pelanggaran, tempat pertama kali mereka berkumpul.

"Ini pada kemana elah," kesal Megan.

Megan berjalan di lorong sambil mengingat tempat ruangan yang tadi ia berkumpul. Megan memanglah anak baru yang menempati SMA tersebut, sehingga wajar jika Megan tampak kebingungan.

Seiring Megan berjalan, Megan nampak dilihati oleh kaum hawa yakni dari kakak dan adik kelas. Namun, tetap saja, Megan tidak peduli akan hal itu, Megan hanya fokus kepada pencaharian teman-temannya.

"Misi, Bu. Saya mau nanya, ruangan yang untuk perkumpulan anak-anak terlambat dimana, ya?" tanya Megan kepada salah satu Guru yang ia ketemui di lorong.

"Nama kamu siapa, Nak?" tanya balik dari Guru tersebut.

"Nama saya Megan, Bu. Maaf, ruangan nya dimana, ya?"

"Ruangan itu ada di ujung sebelum toilet, Nak. Tapi setau ibu, mereka semua sudah tidak ada di ruang tersebut. Mereka semua sudah ke kelas nya masing-masing. Kamu anak baru ya, Nak? Ibu belum pernah melihat kamu sebelumnya."

"Iya, Bu, anak baru. Jadi mereka udah ke kelas, ya? Tapi, maaf, Bu, untuk mengetahui saya di kelas mana, darimana ya?"

"Untuk daftar pembagian kelas, udah ada di papan lorong di depan lapangan, Nak. Kamu bisa cek nama kamu disitu," jawab Guru tersebut dengan senyum lebar.

"Oh ok, Bu. Makasi banyak ya. Saya duluan ya, Bu," pamit Megan lalu meninggalkan Guru tersebut.

Guru tersebut memperhatikan Megan ketika Megan mulai meninggalkan Guru tersebut dan

"Cakep juga Megan itu," gumam Guru itu dalam hatinya sambil tersenyum kecil.

"Papan oh papan, dimana elah? Nih sekolah gede banget sih, jadi bingung gue." protes Megan sambil jalan.

"Nah, ini dia. Mana nama gue?" ucap Megan sambil mencari nama dirinya.

10 IPS 2

Iya, nama Megan terdapat di list kelas 10 IPS 2. Namun, ternyata Megan tidak satu kelas dengan teman-teman nya. Megan hanya seorang diri di kelas tersebut.

"Ah elah, kok gue gak sekelas sama teman-teman gue. KESEL ANJIRR," kesal Megan.

Setelah Megan mengetahui dirinya merupakan murid di 10 IPS 2, Megan langsung bergegas untuk menuju ke ruang kelas 10 IPS 2.

Setiba nya Megan di depan pintu kelas 10 IPS 2, Megan ragu untuk masuk ke kelas tersebut. Iya, Megan merupakan sosok yang sulit untuk bergabung ke lingkungan yang baru. Ia hanya nyaman ketika bertemu dengan teman-teman yang sefrekuensi dengan dirinya.

Tok..tok

"Maaf, Bu, saya terlambat, tadi saya.." Megan yang sedang berbicara namun dipotong oleh Guru yang ada di kelas tersebut.

"Iya, gapapa, nak. Sini, kamu perkenalkan diri kamu dulu disini. Teman-teman kamu belum kenal siapa kamu. Tadi mereka sudah perkenalan satu per satu, tersisa kamu yang belum" ucap Bu Arfiana sambil tersenyum kepada Megan.

MEGANIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang