Hari ini, tepat hari terakhir kegiatan MPLS dilaksanakan. Seluruh murid berlari-lari karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.15 dan bel sekolah akan berbunyi pada 07.20.
Suara knalpot kencang seperti biasa berasal dari murid kelas 12. Motor Megan dan Arka memasuki area parkir. Nita yang baru saja turun dari motor di depan gerbang, melihat keberadaan Arka dan Megan, dirinya langsung menghampiri kedua temannya itu.
Nita mendekat Megan, "Eh kaliannnnn... Samy mana?" tanya Nita.
"Dia sama kakak nya, Nit, biasa," balas Arka.
Nita menepuk jidat nya, "Oh iya, ya."
"Iya. Yaudah yuk masuk, taroh tas," ajak Arka.
"KEPADA SELURUH MURID KELAS 10, SETELAH INI KITA NGUMPUL DI LAPANGAN YAA... SIAPKAN ENERGI KALIAN SUPAYA BISA MEMBERIKAN YANG TERBAIKKK HARI INIIII!" teriak salah satu panitia yang menggunakan mic dari tengah lapangan.
Nita menghampiri Megan, "Ciayoo ya kamu hari ini, kalau butuh apa-apa, bilang aja sama aku," Nita memiringkan lehernya kearah Megan.
"Najis." Megan memindai kepala Nita.
"Ya ampun, Meg, masih pagi udah ketus aja. Dia anak orang loh." lontar Arka.
"Bodo." balas Megan.
Samy yang baru saja sampai, melihat ketiga temannya dan dirinya langsung menghampiri ketiga temannya tersebut.
"WOII BROOOO..." Samy merangkul Megan.
Megan melepas rangkul an Samy pelan, "Gak usah rangkul-rangkul. Malu dilihat in orang."
"Kalian akrab banget sih," ucap Nita iri melihat kedekatan yang mereka yang tidak seperti layaknya teman.
"Ya iyalah, kita gitu," Samy merangkul lagi.
"Yowes. Gue ke kelas dulu, deh. Nanti langsung ke lapangan, ok?" pamit Megan.
Nita menghampiri Megan, "Megggg... Kok aku ditinggalin sih?"
"Buruan!" Megan tarik tangan Nita.
"Gak usah tarik-tarik bisa gak sih!" kesal Nita.
"Bagus gue tarik. Daripada gue diemin," ucap Megan ketus.
Megan dan teman-temannya meletakkan tasnya di kelas masing-masing. Setelah mereka meletakkan tas, mereka sudah tidak bisa bertemu satu dengan yang lainnya, karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.19. Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk langsung saja ke lapangan.
"Ayo, Meggg..." Nita mengajak Megan keluar kelas.
Megan merapikan tas nya, "Iya,"
Megan menghampiri Nita yang sudah berdiri di depan pintu kelas, "Udah ayo buruan," Megan berhenti karena Nita tidak bergerak dan hanya berdiri seperti patung.
"Hehhe, ok."
"Btw, baju gue mana?" tanya Megan.
Nita memegang pipì kanan nya, "Oh iya, aku lupa bilang, kemarin tuh hujan, jadi gak kering tadi pagi," jelas Nita, "Tapi seriusan deh aku udah cuci," Nita memberi piece dari jari nya.
"Ya, serah lo deh." jawab Megan. "Gue pinjem in, ya. Bukan gue kasih." sambung Megan pelan yang hendak keluar kelas.
"IYAA AKU TAU KOK! Besok aku bawa. Kamu ingetin aku di chat, ok!" Nita berhenti di depan tubuh Megan.
"Pergi gak! Pergi dari hadapan gue, sekarang!" Megan meminta Nita untuk bergeser ke tempat semula.
"WOIIII!" teriak Arka melihat Nita yang sedang berdiri di hadapan Megan dan layaknya seperti mau mencium Megan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGANIO
Fiksi RemajaSEDANG PROSES REVISI BEBERAPA PART Maaf kalau ada ketidaktepatan kata, karena masih dalam tahap belajar Terjadinya sebuah peristiwa yang mungkin membuat kita harus beradaptasi dan hidup dalam perubahan yang baru. Cerita ini mengisahkan perjalanan...