Tahun ajaran baru, seragam yang baru, hari yang baru, dan suasana yang baru
Pagi ini, Megan tampak gelisah karena hari ini merupakan hari pertama Megan di sekolah SMA JAYA HARAPAN.
"Kamu udah siap, Meg?" tanya Mama Megan yang sedang turun dari tangga.
"Udah, Ma. Ini lagi makan dikit," jawab Megan.
"Ok, sayang. Mama hari ini mau janjian ketemu teman-teman mama ya, Meg. Arisan biasa," ucap Mama memberi informasi kegiatannya hari ini.
"Ok, Ma, hati-hati, ya."
"Iya, sayang. Kamu jangan sampe ada yang tertinggal ya. Kamu jalan sendiri atau teman-teman kesini, Meg?" tanya Mama.
"Lagi pada otw sini, sih, Ma, katanya," jawab Megan sembari menghubungi teman-temannya melalui telepon yang ia genggam.
"Ok, deh. Mama panasin mobil dulu, ya di depan," ucap Mama yang meninggalkan Megan di meja makan dan menuju ke garasi mobil.
"Udah biasa, deh, emak-emak arisan," gumam Megan dalam hati.
Tin, tin,
Tinnn, tinnn.Megan yang mendengar suara klakson motor dari depan rumah nya langsung bergegas untuk menyelesaikan suapan makan seketika. Dan ternyata benar, teman-temannya sudah tiba di depan rumah Megan.
Megan keluar rumah dan berpamitan pada Mama nya.
"Ma, Megan jalan dulu, ya. Mama hati-hati, ya," pamit Megan kemudian meninggalkan Mama nya.
"Ok, sayang. Have fun ya kamu di sekolah baru. Kenalan kamu, Meg, sama yang lain. Bosen mama lihat kamu sama teman-teman kamu yang itu-itu aja," ledek Mama.
"Iya, Ma, siap. Megan jalan dulu, ya." pamit Megan sekali lagi lalu bergegas mengeluarkan motor dari garasi nya.
"Halo, Tante," teriak Samy, Arka, dan Juan yang berada di depan rumba Megan.
"Eh, kalian lagi. Udah lama kalian gak main kesini," ucap Mama Megan pada ketiga teman Megan.
"Iya, Tan. Kemarin liburan sekolah jadi kita gak ngumpul, hehhe," jawab Arka.
"Iya, juga, ya. Baiklah."
Megan yang sedang mengeluarkan motor dan bertanda sudah siap untuk berangkat.
"Ajak anak tante berbaur sama yang lain ya," ledek Mama Megan pada ketiga teman Megan.
"Siap, Tan," jawab ketiga temannya serentak.
"Jalan dulu ya, Ma. Bye," pamit Megan.
"Duluan ya, Tante. Tenang aja, Tan. Anaknya aman kok kalau sama kita-kita." ucap Samy.
"Ok. Bye."
Megan dan teman-temannya akhirnya berangkat bersama dengan mengendarai motor nya masing-masing.
Di pertengahan jalan, tidak disangka, ternyata jalanan yang mereka anggap efektif dan bebas dari keramaian, ternyata sangat ramai dan tidak sesuai dugaan mereka. Karena hal ini lah, membuat mereka berempat terlambat.
Sesampainya Megan, Juan, Arka, dan Samy di sekolah, mereka nampak dilihatin oleh beberapa murid karena kedatangan dan paras tampan dari mereka berempat sehingga membuat murid-murid SMA JAYA HARAPAN, terheran-heran. Selesai memarkirkan motor, mereka berempat segera lari menuju lapangan. Namun, setelah mereka tiba di lapangan, langkah mereka terhentikan lantaran kepergok Bu Murni (Guru) sehingga mengharuskan mereka untuk berbaris di tempat khusus anak terlambat. Ya, mereka ditempatkan disitu karena pada dasarnya tidak akan ada sekolah yang akan membiarkan murid yang terlambat dan didiamkan tanpa diberi peringatan ataupun sanksi.
Seiring mereka berjalan,
"Lu lama sih, Jun, kita jadi telat kan," oceh Arka sambil memindahkan tas dari pundak ke bawah.
"Lah, kok jadi nyalahin gue?" jawab Juan.
"Udah, udah gak usah ribut, ini salah jalan nya tadi," jawab Megan bertujuan menghentikan mereka ribut.
Tibalah mereka berbaris di barisan khusus anak terlambat, dan tiba-tiba.
"Eh, cewek-cewek disini pada bening-bening ya," ucap Juan yang matanya langsung ngelirik ke kanan kiri.
"Iya ya, liattt ajaa tuhh itu nya pada gede-gede," sambung Samy.
"Bisa diem gak lu pada? Norak amat," celetuk Megan.
"Selow aja dong bos," jawab Samy.
"Gue bilang diem, ya diem," ucap Megan ketus.
"Udah nurut aja sama Pak bos," ucap Arka tiba-tiba.
"Iyee, iyee," pasrah Juan dan Samy.
Megan, Juan, Arka, dan Samy tibalah mereka di barisan tersebut dan seperti biasa modus ala Juan pun dimulai.
"Eh, manis geulis kamu teh," ucap asal dari Juan.
Para cewek-cewek pun merasa terpanggil dan melihat muka Juan yang pede nya minta ampun.
"Lo apaan si, Jun?" sahut Arka galak.
"Itu, manis banget mukanya, sampe pangling gue," jawab Juan.
"Ah bisaan aja lo," jawab Arka pasrah sambil mereka berjalan bersama-sama.
Disaat mereka sedang berbaris, tiba-tiba datanglah seorang Gadis yang masih menggunakan helm berwarna pink dan tidak sengaja menyenggol Megan.
"Eits, maaf gak sengaja," ucap Gadis itu.
Megan yang cuek, tidak merespon apa-apa.
"Copot helm dulu kali!" ucap Megan sambil menahan tawa dalam hatinya. Walau dalam nya Megan tertawa, tetap saja mimik wajah nya terpampang cowok jutek.
"Astaga, oh iya," jawab Gadis itu dengan malu sambil melepas helm nya.
Gadis itu tersipu malu dan akhirnya gadis itu memutuskan untuk baris di belakang Megan. Megan yang bisa dibilang cukup tinggi, sehingga membuat dirinya berbaris di paling belakang. Tidak heran, kalau Megan harus baris di paling belakang.
"Aduh, panas banget. Gara-gara tadi alarm aku gak bunyi sih, jadi telat kan aku. Malu-malu in banget ihh aku! Masa baru hari pertama udah telat!" ucap Gadis itu memukul jidat nya berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGANIO
Ficção AdolescenteSEDANG PROSES REVISI BEBERAPA PART Maaf kalau ada ketidaktepatan kata, karena masih dalam tahap belajar Terjadinya sebuah peristiwa yang mungkin membuat kita harus beradaptasi dan hidup dalam perubahan yang baru. Cerita ini mengisahkan perjalanan...