Pagi yang indah. Namun, hari ini hujan turun deras. Nita yang bingung harus bagaimana ke sekolah, memutuskan untuk memesan taxi online. Namun, 5 menit setelah Nita hendak memesan taxi online, Megan mengirim pesan.
Meganio : Gue jemput lo. Lo tunggu ya
"Sayangggg," panggil Mama, "Kamuu udah pesen taxi nya???" tanya Mama sambil membawakan jaket untuk Nita.
"Nggak, Ma. Megan mau jemput katanya," balas Megan sambil memegang ponsel.
"Oh gitu. Jangan ngerepotin anak orang, ya, sayang,"
"Nggak, kok, Ma. Dia yang mau jemput aku, aku gak minta,"
"Iya, sayang. Gapapa," Mama memberikan jaket pada Nita, "Nih kamu pake ya sayang. Kamu kedinginan takutnya,"
"Iya, Mama," Nita memeluk Mama, "Makasi, ya, Ma."
Klakson mobil berbunyi kencang pertanda mobil Megan telah tiba dirumah Nita. Nita bergegas keluar rumah dan meninggalkan Mama.
"Bye, Ma, aku jalan," pamit Nita.
"Iya, sayang. Take care, ya." ucap Mama menutup pintu rumah.
Tiba di sekolah. Disaat Megan membuka pintu, Vania dan teman-teman melihat keduanya turun dari mobil yang sama. Vania yang mulai panas, berusaha menahan emosi nya.
Megan mengajak Nita jalan bersama, "Ayoooo."
Nita melarikan diri dan bergegas cepat.
**
"WOIII," Vania mengajak ribut Nita dengan menarik tas nya Nita, "MAKSUD LO APAAN LAGIII SIHHH?"
Nita kaget dan bingung, "Kenapa sih? Aku kenapa lagi?" bingung Nita.
Vania mendorong Nita hingga Nita terjatuh.
"LO MAU APAAN SIHH? LO KENAPA SIHH? HARUS BERAPA KALI GUE NGOMONG SAMA LO HAHHH?" tegas Vania dengan emosi tinggi.
"Kenapa sih, Van? Megan lagi? Aku udah menjauh dari dia," balas Nita dengan datar.
"LO UDAH NYADAR. TAPI KENAPA LO MASIH LAKUINN? LO KIRA GUE GAK LIAT TADI PAGI? LO NGAPAIN BERDUAAN SAMA DIA NAIK MOBIL BARENGGG?"
Nita berkata yang sebenarnya, "Aku tadi diajak dia, Van. Tadi hujan, trus dia ngajak aku. Karena aku gak enak, aku ikut aja jadinya," jelas Nita.
"MASAA?" Vania mendorong Nita lagi, "KATANYA LO GAK SUKA, TAPI KOK LO DIAJAKIN MAU AJA?"
"Masa kebaikan orang, aku tolak sih, Van. Kebetulan tadi pagi hujan,"
"SERAH DEH OMONG KOSONG LO INI! LO TUHH HARUS GUE APAIN SIH NITT BIAR LO KAPOK?"
Nita berusaha tenang, "Terserah kamu deh. Aku mau pulang," pamit Nita.
Juan yang melihat Nita sedang di keroyok oleh Vania dan kawan-kawan, Juan langsung menghampiri dan memanggil ketiga temannya.
"INI APAAN SIHH?" lerai Juan.
Nita terdiam dan mengedipkan mata.
"OOHH I SEE. KAYAKNYA HIDUP LO KALO GAK NGERUSAK HIDUP ORANG, GAK BAHAGIA GITU YA?" ucap Juan ketus.
"LO GAK USAH IKUT CAMPURR!" jawab Vania beleguk.
"GUE DISINI MEMBELA KEBENARAN! GUE TAU BACKGROUND LO KALIII!" jelas Juan dengan nada tinggi, "LO GAK USAH MUKA DUA DEHH DI HADAPAN GUE SAMA KHUSUSNYA KAWAN GUE YANG SATU LAGI. TIPE DIA BUKAN CEWEK KAYAK LO. MENDING LO INTROPEKSI DIRI AJA!"
Megan menghampiri, "Kenapa lagi?"
"Biasa. Cewek tengil murahan kata lo," ucap Juan pelan di telinga Megan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGANIO
Teen FictionSEDANG PROSES REVISI BEBERAPA PART Maaf kalau ada ketidaktepatan kata, karena masih dalam tahap belajar Terjadinya sebuah peristiwa yang mungkin membuat kita harus beradaptasi dan hidup dalam perubahan yang baru. Cerita ini mengisahkan perjalanan...