Setelah kerja keras para OSIS termasuk Nita, akhirnya mereka berhasil menyelesaikan tanggung jawab mereka pada kegiatan MPLS yang dipaksa akn secara online ini. Walaupun jadi harus lebih extra tenaga, mereka tetap memberikan yang terbaik.
MPLS berlangsung selama 3 hari. Kini, waktunya untuk mereka memulai KBM di awal ajaran yang baru. Mereka sudah harus bisa membiasakan diri di era yang baru kini belajar melalui daring. Walaupun tidak seefektif belajar di kelas, namun mau tidak mau, kondisi saat ini hanya bisa menggunakan metode daring.
Mereka belajar seperti biasa. Hubungan Megan dan Nita yang sedang renggang, akhirnya Nita memutuskan untuk mengirim pesan kepada Megan.
Zellanita Maudya : Megggg
Ponsel Megan berdering dan langsung membuka nya. Megan yang malas, akhirnya menutup ponsel kembali.
Zellanita Maudya : Meggg. Kamu dimanaa??
Pesan Nita yang diabaikan begitu saja, membuat Nita khawatir dengan Megan. Megan yang sebenarnya agak sedikit kesal, dirinya berusaha untuk tidak menunjukan nya kepada Nita.
4 jam sudah pesan dikirim, pesan tidak juga di balas. Alhasil, Nita memutuskan untuk memanggil Megan melalui call.
Nita telp Megan dan loudspeaker, "Duhh, nih anak kenapa sihh... Bikin khawatir aja." ucap Nita yang panggilan nya tak kunjung diangkat.
Megan melihat Nita telp dan dirinya tetap mengabaikan nya, "Ngapain sih nih anakkk!" kesal Megan.
Megan yang diajak Papa dan Mama untuk pergi keliling komplek, memutuskan untuk menghabiskan waktu saja dengan orang tua nya. Kondisi Papa yang sudah membaik dan segar, membuat Mama dan Megan pun tenang.
"Ayooo..." ucap Megan membuka pintu rumah dengan kedua orang tua nya.
Sembari Megan berjalan bersama orang tua nya, ponsel Megan bergetar terus dan membuat Mama menyadari akan hal itu. Mama yang penasaran, langsung bertanya pada anak nya.
"Ituu siapa sih, Meg?" tanya Mama penasaran, "Hp kamu bunyi trus loh itu... Penting gak ituu? Angkat dulu aja gih gapapa."
Megan mengeluarkan ponsel dan melihat panggilan dari Nita. Dirinya langsung mengabaikan dan memasukan ponsel kembali, "Nggak, Ma."
"Yaudah." tutup Mama.
1 jam mereka selesai jalan-jalan sore, mereka tiba di rumah dan menikmati makanan yang sudah dimasak oleh Bibi. Bibi menyiapkan makanan "Sayur Asem dan Sop Ayam". Mereka makan di meja makan bersama-sama. Megan yang meletakkan ponsel di meja, membuat Mama risih lantaran bergetar terus menerus.
Mama gelisah, "Itu siapa sih, Meg? Angkat dulu aja kali." ucap Mama yang gregetan dengan panggilan ponsel Megan.
Megan membalikan ponsel nya, "Bukan siapa-siapa, Ma. Udah kita makan aja."
"Iya."
"Meg... btw, si Nita kemana, Meg? Mama udah jarang lihat kamu telp dia..." sambung Mama membuat Megan gak jadi menyantap makan nya.
Megan terdiam dan tidak merespon apapun.
"Kenapa, Meg?" tanya Papa juga, "Kamu ada masalah sama dia?"
"Gak juga, Pa. Gapapa pokoknya." jawab Megan singkat.
"Dibalik gapapa, pasti ada sesuatu nih." ucap Mama.
"Gak papa, Ma. Suer dehhh."
"Yaudah. Kalau kamu gak mau cerita sama kita, kamu cerita aja dulu sama mama kamu nihh..." Papa menunjuk Mama.
"Iya, sayang. Kamu kalau ada apa-apa tuh cerita sama mama. Jangan di pendem sendirian gitu ah. Mama gak mau lihat anak mama jadi sadboy gini ah." jelas Mama, "Ok, sayangg? Kalau ada apa-apa, bilang sama mama, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGANIO
Fiksi RemajaSEDANG PROSES REVISI BEBERAPA PART Maaf kalau ada ketidaktepatan kata, karena masih dalam tahap belajar Terjadinya sebuah peristiwa yang mungkin membuat kita harus beradaptasi dan hidup dalam perubahan yang baru. Cerita ini mengisahkan perjalanan...