16. Lah?

60 18 11
                                    

[TW: DARK JOKES!]



"TUAN MUDA, BABU BABU MU INI TELAH KEMBALI!" teriak hanan saat memasuki rumahnya sendiri

"Nah, pinter. Gitu dong babu babu ku" jawab danish sambil tertawa

"Dih, apaan anjing. Gak sudi gue jadi babunya danish, lo aja nan" kata gue dengan muka terlipat dan meninggalkan mereka untuk ke ruang tengah.

"Wah, si ibu negara ngamok nih" kata danish sambil berkacak pinggang.

"HEH, NAR! BANTU KEK, BANYAK NIH" Teriak hanan yang masih di pintu depan. Gue pun gak ngegubris

"Yaudah, sini gue bawain. Baik kan gue?" Goda danish dan menenteng 2 keresek berisi makanan ringan

"Kalo lo sih wajib bantu, gue nih yang bayar semua" jawab hanan sinis dan pergi meninggalkan danish.

Kita lagi dirumahnya hanan buat nonton film bareng. Dirumahnya hanan soalnya tv nya gede, kek di bioskop. Kenapa danish gak ikut ke minimarket? Anaknya mules tadi, abis makan ayam geprek level 2. Level 2 doang padahal, lemah emang danish.




"Bantuin kek mbak" suruh hanan yang menata makanan ringan bersama danish

"Males" jawab gue singkat

"Dih, halangan lo?" Tanya hanan kelepasan. Gue cuma ngelirik tajem hanan dan balik mainin hp gue. Danish pun dengan segera menyikut lengan hanan.

"Lo bodoh, goblok, apa tolol?'" Tanya danish.

Mereka berdua hafal, kalo gue emang lagi halangan mood gue bakal hancur. Apa lagi tiap denger 'lo lagi halangan ya?' Apa lagi dari cowo. Itu buat gue marah karena kesannya mereka sok tau. Kalo emang gue gak lagi halangan mah paling cuma gue omelin. Tapi kalo emang iya, bakal gue diemin. Soalnya kalo gue bales takut nya kebablasan mati orangnya.

"Nih" kata danish sambil menyodorkan popcorn

"AH ANJING, PANAS" Teriak gue kepanasan saat memegang bungkusan popcorn nya.

"Ya iya dong mbak, orang baru keluar dari microwave. Ini aja gue megang atas nya" jawab danish santai. Gue pun gak ngegubris dan mentap danish tajam

"Lo bodoh, goblok, apa tolol?" Ganti tanya hanan ke danish. Danish yang menyadari perbuatannya melirik gue sekilas dan segera mengambilkan minuman buat gue.

"Nih, ambil deh. Kesukaan lo kan?" Tanya nya yang gak berani natap mata gue. Gue cuma ngambil minumannya tanpa natap danish.

"Tunggu apa, mulai dong" suruh gue dengan nada sinis.

"Iyap, siap" jawab hanan gercep sambil ngambil remot buat nyetel film nya








*TING
*TING
*TING

Bunyi hp gue beberapa kali. Gue yang terganggu pun dengan malasnya harus membuka hp untuk mencari tau hal yang berani beraninya mengusik keasikan gue nonton.

 Gue yang terganggu pun dengan malasnya harus membuka hp untuk mencari tau hal yang berani beraninya mengusik keasikan gue nonton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Surat untuk desember (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang