11 | PRE-WEDDING

5.4K 622 44
                                    

Freya menyesal ikut Seminar & Workshop. Harusnya sekarang ia pulang ke rumah Kalea lalu tidur. Karena selama tiga malam ini ia terus begadang.

Ini semua karena paksaan temannya. Jadilah ia berada di sini. Menatap lurus sosok Nevan yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut.

Setelah acara selesai, teman-temannya pergi mengantri untuk mendapatkan nasi kotak. Tapi, ia langsung keluar. Meski lapar, tapi ia enggan berdesak-desakan.

"Frey!"

Langkah Freya berhenti, ia menoleh menatap sosok Nevan yang melangkah ke arahnya. Seperti biasa pria itu tampil rapi dan wangi...

Freya terbuyar membalas tatapan pria itu setelah berdiri di hadapannya. "Ya?"

"Gak kebagian nasi kotak?"

Freya mengerjap pelan. Nevan memanggilnya hanya ingin bertanya hal tersebut? "Kamu mau?" Nevan menawari dirinya nasi kotak yang di pegang pria itu. "Atau kamu mau makan siang di resto?"

Kepala Freya menegak menatap sosok Nevan. Hanya diam. Tidak satupun menjawab pertanyaan Nevan.

"Kamu kurusan, Frey. Memang kalau koas itu lebih berat daripada pas kamu kuliah. Tapi, kamu tetep enjoy saja biar gak terlalu jadi beban. Jangan lupa minum vitamin. Okay?"

Lagi-lagi Freya tidak menjawab, hanya diam.

Nevan tersenyum hampa.

"Nevan!"

Bukan hanya pemilik nama yang menoleh, tapi Freya juga. Menatap sosok wanita yang penampilannya begitu anggun. Menghampiri mereka, atau lebih tepatnya Nevan.

"Kok kamu ke sini?" Freya menatap Nevan yang bicara pada wanita itu.

"Nyusul kamu. Udah selesai, kan? Kita makan siang sama-sama, ya?"

Mungkin kah wanita ini calon istri Nevan?

Tatapan Freya tertuju pada jari manis wanita itu, ternyata benar.

"Dokter Nevan, Dokter Grace!" Sapaan tersebut berasal dari beberapa dokter juga anak koas. Menghampiri Nevan dan Grace.

Perlahan langkah Freya mundur, ia menatap Nevan yang tersenyum ramah bercengkerama dengan mereka. Lalu menatap lengan Nevan dipeluk Grace.

Dengan perasaan berkecamuk, Freya memutar tubuhnya mulai melangkah menjauh dari kerumunan tersebut.

"Freya!"

Langkah Freya berhenti menatap sosok Kalandra yang mendekat ke arahnya.

"Mas Kala ngapain ke sini?"

"Jemput kamu. Ayo." Tanpa menunggunya bicara, pria itu memutar tubuh lalu berjalan lebih dulu. Segera Freya mengekor. Tanpa wanita itu sedari tatapan Nevan tertuju padanya.

"Kok tumben akhir-akhir ini Mas Kala bawa mobil, biasanya kan pake motor?" Freya menyuarakan isi hatinya setelah mobil melaju. Karena tidak ingin terjadi keheningan.

"Karena sama lo," jawab pria itu tanpa menatapnya membuatnya mengernyit tidak mengerti.

"Maksud Mas?"

Pria itu membalas tatapannya sekilas, lalu kembali fokus ke depan. "Kan lo gak biasa naik motor. Gue gak mau perut gue sakit karena kekencangan dipeluk lo."

Freya menyengir kaku segera membuang pandangannya. Kenapa Kalandra selalu saja membuatnya mati kutu?

Benar-benar menyebalkan.

Mereka tiba di restoran Italy. Memang yang Freya tau jika keluarga Kalea sangat suka masakan Italy. Jadi, tidak heran jika Kalandra membawanya ke sini. Untuk makan. Apalagi ia memang lapar.

OH MY HUBBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang