CITRA

6.5K 561 61
                                    

Dalam balutan kebaya berwarna putih serta wajahnya telah dirias, membuat Citra terlihat begitu cantik. Duduk diam menatap pantulan dirinya di depan cermin lebar di hadapannya.

Harusnya Citra tersenyum bahagia karena ini adalah hari pernikahannya, tapi Citra tidak bisa.

Citra tersiksa.

Bayang-bayang rasa bersalah pada Arga menghantuinya. Juga rasa sakit hatinya pada Faras yang membuangnya begitu saja. Enggan mengakui jika anak yang dikandungnya adalah anak pria itu.

Citra menunduk, memejam. Menahan desakan air mata yang ingin keluar.

"Kamu beneran hamil?"

Citra mengangguk pelan dengan mata berkaca-kaca menatap penuh harap Faras yang datang menemuinya. Tidak menyangka Faras akan datang setelah ia mencoba hubungi, tapi ia tidak diacuhkan.

Faras terdiam menatap perutnya dengan kening berkerut.

"Ma-mas tanggung jawab, ya? Mas batalin aja pernikahan Mas dengan Mbak Dairah ..."

"Kamu sengaja hami, kan?"

Perkataan Citra berhenti, ia menatap Faras dengan pandangan heran, apalagi melihat ekspresi dingin Faras.

"Maksud Mas apa?"

"Dua hari lagi Mas dan Dairah bakal nikah. Sudah gak bisa dibatalkan." Tatapan Faras berubah tajam. "Kamu nyuruh Arga hamilin kamu biar nantinya kamu bisa nuduh Mas, kan?"

Tangan Citra melayang menampar pipi pria itu. Menatap nyalang seraya menunjuk ke arah pintu. "Pergi kamu, sialan!"

Citra membuka matanya, kembali menatap dirinya di pantulan cermin. Mengusap pelan kedua sudut matanya.

"Gak kesempitan kan, Dek?" tanya Mami membuat Citra menoleh. Mami sedang menyentuh perutnya.

Citra menggeleng pelan lalu kembali menatap pantulan dirinya.

"Kamu bentar lagi nikah. Rubah sifat manjanya, ya?" Citra mengangguk pelan merespon perkataan Mami. "Oh iya? Kok temen-temenmu gak dateng?"

Kedua tangan Citra saling meremas. Entahlah apakah mereka masih menganggapnya teman. Hanya Freya yang senantiasa berada di sisinya, memberinya dukungan.

Citra tau, Aurora, Megumi dan Kalea marah dan juga kecewa padanya dengan apa yang ia lakukan.

Memberanikan diri, Citra menatap Mami yang tersenyum tipis padanya. Meski ia membuat Mami kecewa, tapi Mami masih begitu menyayanginya.

Namun, apakah Mami masih seperti ini jika tau yang sebenarnya?

Lidah Citra keluh, ia membuka mulutnya, tapi menutupnya lagi. Meraih tangan Mami lalu meremasnya pelan.

Citra ingin memberitahu Mami yang sebenarnya. Citra tidak boleh menutupi segalanya. Karena ia tidak berani memberitahu Papi, maka Citra memberitahu Mami saja jika Faraslah ayah dari anaknya. Ia memfitnah Arga yang tidak salah sama sekali.

Saat Citra ingin membuka mulutnya. Seseorang masuk ke ruangan tersebut. Memberitahu, menyuruh Citra untuk bersiap-siap karena semua orang di luar telah siap, juga calon mempelai pria.

Freya datang seorang diri. Memberinya semangat serta menenangkannya. Menemani Mami membawanya keluar, ke khalayak ramai. Di depan keluarganya serta keluarga Arga.

Tatapan Citra bertemu dengan Arga yang diam menatapnya dengan pandangan datar.

Arga yang biasanya tersenyum ceria, juga selalu jahil padanya kini tidak ada lagi.

Memangnya apa yang diharapkan Citra? Arga bahagia setelah ia memfitnah pria itu? Mengajak pria itu untuk menderita bersamanya padahal pria itu tidak mengetahui apapun.

OH MY HUBBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang