TROUBLE MAKER

5.7K 530 41
                                    

Orion mengerjapkan matanya dengan perlahan, ia melenguh pelan seraya meregangkan badannya. Membuka matanya sempurna. Mendengar teriakan Megumi juga tawa anak-anaknya membuatnya langsung menebak jika si kembar membuat ulah.

Segera ia turun dari ranjang lalu keluar dari kamar dan penampakan di luar membuatnya tercengang. Lantai marmer yang berwarna putih kini penuh dengan berbagai coretan. Gambar-gambar abstrak khas anak kecil.

Pantas saja suara istrinya melengking naik. Ulah si kembar kali ini lebih ekstrim dari biasanya.

"Kei! Ken-Ken!" Suara Megumi kembali melengking. Sepertinya Kei dan Ken sedang bersembunyi melarikan diri dari amukan sang Mamigu (panggilan sayang untuk Mami-Gumi).

Orion berjalan, ke arah samping rumah. Menggeser pintu kaca tersebut kemudian melangkah dengan pelan menelusuri lantai marmer yang menghubungkan dengan kolam renang hingga tiba di balik gazebo. Ia melihat dua bocah duplikat dirinya, berjongkok dan saling menyalahkan satu sama lain dengan suara pelan yang tertahan.

Lalu saling dorong mendorong hingga Ken dikalahkan oleh kakaknya yang lahir tujuh menit lebih dulu.

"Lho Papion?" Kei menyadari kehadirannya, membuat Ken yang tadinya jatuh terduduk kembali berjongkok kemudian mendongk.

Orion ikut berjongkok menatap si kembar secara bergantian. "Mamigu kenapa marah?" tanya pelan. Seakan ikut bersembunyi juga.

Ken menaruh jari telunjuk ke depan bibirnya. Memberi isyarat agar Papion tidak keras bersuara. Nanti Mamigu mengetahui keberadaan mereka.

"Ken-Ken corat-coret lantai."

"Lho kok Ken, kan Kei!" protes Ken lalu mendorong Kei. Sebelum terjadi pergulatan antara dua anak laki-lakinya itu, Orion menahan Ken. Memberi jarak diantara mereka.

"Siapa yang bikin ide?"

Mereka saling tunjuk menunjuk. Tidak lupa dengan ekspresi merengut yang begitu sinis. Meski rupa mereka mirip Orion, tapi jika memasang ekspresi seperti ini, sangat mirip Megumi membuat Orion menahan diri agar tidak tertawa.

"Oke. Papion anggap kalian berdua yang salah."

"No! Kei yang salah!" teriak Ken yang kesal. Bisa dipastikan jika ide awal ini dari anak itu.

"Oh jadi kalian di sini?!" Mereka bertiga mendongak menatap Mamigu yang kini berkacak pinggang dengan tatapan yang begitu tajam.

"Lari!!" seru si kembar dan dengan gerakan gesit melarikan diri. Megumi kembali berteriak kesal.

"Kei! Ken-Ken!"

Orion berdiri dengan tawa yang menguar. Pemandangan seperti ini sudah biasa baginya. Megumi yang meniarki si kembar.

"Udah dong. Kamu marah-marah terus. Nanti cepat tua lho." Orion langsung mengatupkan mulutnya saat Megumi menghunuskan tatapan tajam. Sepertinya dia salah bicara!

"Oh doain aku tua biar bisa cari istri yang lebih muda!"

Lengan Orion menjadi sasaran pukulan Megumi. Orion mengaduh pelan juga tertawa. Segera menahan tangan Megumi.

"Enggak Sayang. Sini sun dulu biar berhenti marah-marah," Orion segera menempelkan bibirnya pada bibir Megumi. Hendak melumatnya, tapi Megumi menarik diri.

"Kamu pasti belun cuci mulut, kan?!"

Orion hanya menyengir. Megumi melangkah menjauh dengan menghentak-hentakkan kakinya. Orion mengekor di belakang seraya menggoda istrinya itu minta di cium.

•••

Megumi memasang sabuk pengaman. Rutinitasnya tiap pagi setelah Archer sekolah juga si kembar, Kei dan Ken, yaitu mengantar anak-anaknya ke sekolah. Archer, putra pertamanya dan Orion yang kini berusia sepuluh tahun. Tidak senakal si kembar. Persis seperti Orion saat kecil. Selalu bersikap manis.

OH MY HUBBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang