01 | PERSIAPAN PERNIKAHAN

10.4K 623 15
                                    

Porsche 718 berwarna guard red terparkir gagah di halaman rumah bernuansa abu-abu tersebut. Sosok Megumi turun dari sana seraya menenteng tas tangan miliknya keluaran terbaru brand Louis Vuitton.

Berjalan layaknya seorang model memasuki rumah tersebut.

Langkahnya berhenti saat melihat sosok remaja yang bersantai di ruang tengah sedang bermain ponsel.

Mengangkat kacamata hitam miliknya ke atas hingga ke puncak kepalanya. Ia menatap sosok Sharma. "Lazy! Gimana gak tinggal kelas kalau kerjaannya gak ke sekolah!?" ejeknya.

Sharma menegakkan kepala menatap malas Megumi. Seperti biasa tidak mengacuhkan sosok Megumi.

"Hei!" Megumi berdecak kesal pada gadis yang selalu terlihat malas tersebut.

"Eh kayak ada yang ngomong?" Kepala Sharma celingukan seakan tidak melihat Megumi.

"Gue lempar lo, ya?!" Megumi siap melempar Sharma menggunakan sepatunya, tapi bantal lebih dulu melayang ke arahnya.

"Ganggu aja lo!" teriak Sharma lalu berlari meninggalkan Megumi yang menggeram kesal.

"Ini kenapa sih?" Teguran tersebut berasal dari Laras yang baru keluar dari dalam kamar. Mendengar suara ribut membuatnya merasa penasaran.

"Sharma nyebelin, Aunty," ujar Megumi seraya memperbaiki rambutnya. Lalu kembali menatap Laras. "Aunty, hari ini aku datang buat meeting tentang tema pernikahanku."

"Em oke. Kamu tunggu di sini, Aunty ambil Ipad dulu." Megumi duduk di sofa menunggu Laras yang tidak berapa lama bergabung dengannya. "Gak bareng Reksa?"

"Reksa udah balik ke Jerman, Aunty. Kan harus kuliah," jawab Megumi.

Acara lamarannya berlangsung tiga hari yang lalu. Begitu meriah. Sudah seperti hari H saja. Mengingat Megumi adalah anak satu-satunya Anis dan Via.

Keduanya membicarakan konsep pernikahan yang diinginkan Megumi. Menginginkan dekorasi acara pernikahannya nanti dengan warna dominasi rose gold.

Mulai dari proses ijab kabul hingga acara resepesi, Megumi mempercayakan pada tantenya tersebut. Mengingat tantenya telah menganangi ratusan pernikahan. Bahkan pernikahan Abi dan Ami, Aunty Laras yang menjadi W.O.

"Adek mau ke mana?" Megumi menegakkan kepala mengikuti arah pandang Aunty Laras yang menatap ke arah Sharma yang berpenampilan rapi.

"Keluar bentar Bunda," jawab Sharma lalu melenggang begitu saja.

Megumi memicing kesal menatap adik sepupunya itu lalu kembali menatap konsep yang telah ia bicarakan dengan Aunty Laras.

Setelah hampir dua jam membicarakan tentang tema pernikahannya, serta semua yang menyangkut mulai dari gaun hingga gedung, Megumi pamit. Tidak lupa mencium pipi kanan dan kiri Aunty Laras.

Menghubungi Orion, ia meminta pria itu untuk menemaninya makan siang.

Dan di sinilah ia berada, di sebuah fine dining. Menunggu Orion seraya memakan salad sayur. Di tangan kirinya terdapat ponsel. Fokus membaca semua kebutuhan untuk pernikahannya. Apa-apa saja yang belum lengkap.

"Hei."

Megumi menegakkan kepala, tersenyum lebar pada Orion yang telah duduk di hadapannya.

"Cuma makan itu?" tanya Orion melihat salad sayur yang dimakan Megumi.

"Yup. Aku gak mau kelihatan gendut di pernikahanku nanti. Nanti orang-orang ngira aku bunting karena kelihatan gendut."

Orion tertawa pelan mendengar perkataan Megumi, meski hatinya berdenyut sakit. Tersisa menghitung hari Megumi akan benar-benar menjadi milik orang lain.

OH MY HUBBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang