09 | AYO NIKAH!

5.9K 698 69
                                    

Orion keluar dari kamar mandi hanya menggunakan bathrobe karena pakaiannya basah dan kotor. Tatapannya tertuju pada Megumi yang juga mengenakan hal yang sama sepertinya. Dengan rambut setengah basah yang belum disisir.

Tatapan wanita itu terlihat kosong. Duduk tenang di tepi ranjang.

Mengambil kotak P3K, ia berjongkok di hadapan Megumi. Dengan lembut menarik kaki kiri Megumi lalu melihat tumitnya yang terluka karena terkena benda laut di pantai tadi.

Memberikan obat merah lalu membalutnya. Kemudian mendongak menatap Megumi. Meraih tangan Megumi yang terasa dingin. "It's okay ..."

"Kamu gak tau apa yang aku rasain, Orion, ..." Suara Megumi serak hampir habis. Kedua matanya kembali berkaca-kaca. Menyiratkan betapa terlukanya wanita itu. "Kamu gak rasain. Gak pernah rasain, saat kamu berharap sama seseorang itu, terus kamu dihempaskan gitu aja ..."

"Aku rasain,. .." sela Orion. Mengunci tatapan Megumi. "Aku rasain, Megumi. Bertahun-tahun aku mendam perasaanku. Aku yakin kalau dia juga suka sama aku, tapi apa?" Orion menghela nafas pelan. "Aku bohongi diriku sendiri. Meyakinkan diri sendiri biar aku semakin gak terluka. Karena nyatanya perasaanku gak dibalas."

Orion berdiri lalu duduk di tepi ranjang. Bersisian dengan Megumi. Tangannya terulur untuk menyeka air mata Megumi.

"Orion, ..." Megumi terisak. Menarik tangannya dari genggaman tangan Orion. "Ka-kamu bener. Aku egois. Harusnya aku gak mentingin diri aku. Egoku. Harusnya aku tau kalau Reksa gak mau nikah. Tapi, karena ego
ku. Keinginanku yang mau nikah muda, jadi aku paksa dia. A-aku ..."

Perkataan Megumi berhenti saat bibirnya di bungkam Orion. Bukan menggunakan tangan, melainkan bibir. Lalu bibirnya dilumat.

Kedua tangan Orion menangkup wajahnya, agar ia tidak menarik kepalanya menjauh.

Megumi hanya diam, membiarkan Orion mencium bibirnya. Menatap pria itu yang begitu meresapi ciumannya. Terlihat begitu emosional.

Orion berhenti menciumnya lalu menarik kepalanya. Mereka kembali bertatapan. "Ayo kita nikah."

Kedua mata Megumi membulat. Menatap terkejut dan tidak percaya Orion yang bersungguh-sungguh menatapnya.

"O-Orion ..."

"Megumi, I'm so fucking love you! I love you so much!" sela Orion kembali menangkup wajah Megumi menatap bersungguh-sungguh wanita itu. "Aku cinta sama kamu. Rasa sayangku ke kamu itu bukan sekedar aku temenmu, atau karena aku anggap kamu saudaraku. Gak ..." Orion menggeleng pelan. "Aku cinta sama kamu. Lebih dari sahabat, ataupun saudara!"

Dada Orion berdebar tidak karuan. Antara lega dan cemas yang membuat perasaannya campur aduk.

Merasa lega akhirnya ia bisa mengungkapkan perasaannya pada Megumi dan cemas jika Megumi menolak perasaannya.

Mulut Megumi terbuka, Orion tidak sanggup mendengar apa yang akan keluar dari mulut tersebut. Sehingga ia kembali mencium Megumi. Kini ciumannya tidak selembut tadi. Meraup bahkan menyesap bibir Megumi.

Apalagi saat Megumi membalas ciumannya membuat semakin menaikkan intensitas ciumannya. Menurunkan tangannya untuk mengangkat Megumi naik ke pangkuannya.

Keduanya berciuman dengan panas. Apalagi saat Orion menyampirkan rambut Megumi ke belakang lalu menurunkan ciumannya. Menyesap leher Megumi. Tangannya pun menurunkan lengan kiri bathrobe yang dipakai Megumi.

Mengusap lembut lengan Megumi, lalu kembali menekan tengkuk Megumi untuk mencium bibir Megumi lagi.

Mereka kembali berciuman seakan tidak ingin berhenti.

OH MY HUBBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang