12 | MALAM PERTAMA

8.6K 614 44
                                    

Kedua tangan mungil itu memasang mahkota ke atas kepalanya lalu mematut dirinya di depan cermin seraya berputar pelan. Menunduk untuk melihat gaunnya.

Megumi tersenyum lebar. Betapa cantiknya dirinya. Segera ia keluar dari kamarnya lalu ke arah rumah istana miliknya.

"Orion, aku udah cocok kan jadi pengantinmu?"

Menemui Orion yang tersenyum lebar padanya. Orion mengangguk dan menyuruhnya duduk di sisinya.

Aurora memberinya beberapa helai bunga. Bunga yang dicabut di halaman rumah Ami.

"Ini buat pengantin pelempuannya. Megumi cantik banget," puji gadis kecil itu dengan mata berbinar.

"Terima kasih Rora. Aku emang cantik."

Lalu datanglah dinasourus, yaitu Shiro yang mengenakan kostum. Mengacaukan acara pernikahan Orion dan Megumi. Lewat skenario yang dibuat Megumi, jika dirinya adalah Ratu dan Orion adalah Raja.

Segera Orion mengeluarkan pedang plastik lalu menebas leher dinosaurus tersebut hingga tewas.

Akhirnya Raja dan Ratu hidup bahagia...

Megumi tersenyum geli saat sekelebat  memori masa kecilnya berputar dalam ingatannya.

Kini ia menjadi Ratu dalam acara pernikahannya dan Orion menjadi Rajanya. Tidak pernah menyangka jika mereka yang dulunya selalu bermain 'pengantin', kini menjadi sepasang pengantin yang nyata.

"Kenapa sih ketawa terus?" tegur Orion pada istrinya yang duduk di sebelahnya di atas pelaminan. Acara akad nikah hingga acara resepsi berlangsung dengan lancar. Bahkan, meski acara resepsi sudah berlangsung di pertengahan, para tamu undangan masih banyak. Mengingat pernikahan tersebut pertama kali bagi masing-masing pihak keluarga mereka.

Apalagi Megumi yang merupakan putri tunggal Anis dan Via.

"Aku keinget pas kita kecil, By. Suka banget main pengantin-pengantin. Eh pas gede pengantin beneran."

Orion tersenyum lebar. Lalu mengecup pipi istrinya yang semakin cantik. Benar-benar layaknya seorang ratu.

"Ekhm!"

Mereka menoleh ke arah Abi. Membuat Orion menghela nafas pelan, sementara Megumi tertawa pelan.

"Gak sabaran banget sih, Nak. Nanti aja." Kini Papi menyahut seraya menggoda mereka.

"Eh jangan langsung! Istirahat dulu! Kamu sebagai suami harus ngertiin istri! Jangan karena kebelet jadi langsung gas!" Anis melotot tajam, penuh peringatan pada Orion.

"Eh, dulu aja lo langsung 'gas', kan? Gak usah sok ngelarang lo," cibir Iyo pada Anis.

"Mana ada? Gue biarin Via istirahat dulu kali. Itu mah lo, bangsat! Kan lo duda kadaluwarsa, gak bisa tahan dulu."

"Shut up!" desis Via membuat kedua pria itu berhenti adu mulut.

Kirana pun ikut melarang Iyo agar diam. Mereka sama sekali tidak berubah. Masih adu mulut. Bahkan mereka telah menjadi besan, tapi tetap saja kebiasaan mereka tidak pernah berubah.

"Papi gak mau kalah, By. Jadinya gitu." Komentar Megumi dengan suara pelan pada Orion.

"Abi juga gak mau kalah. Kayak kamu." Megumi menatap tajam Orion membuat Orion tersenyum geli. Lalu berbisik, "Nanti kamu gak bakal bisa masang ekspresi begitu."

"Apa sih?"

Orion berusaha keras menahan tawanya melihat wajah Megumi yang memerah.

Usai para tamu naik ke pelaminan memberikan mereka ucapan selamat dan berfoto bersama. Mereka turun dari pelaminan.

OH MY HUBBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang