Kamu mah

8 3 0
                                    

   'Tok tok tok...'

Tak ada jawaban.

  'Tok tok tok...'

  "Bentar!!" Sahut Audi dari dalam.

  'tok tok tok!!' ulang seseorang itu dari luar.

   "Medusa" umpat Audi kesal. . Sudah ia pastikan kalau seseorang diluar sana memang sengaja menjahilinya.

  Klek.

Pintu terbuka menampilkan seorang laki-laki berbaju putih tulang dan celana pendek hitam selutut menambah kesan santai pada laki-laki itu.

  "Apa!?" Semprot Audi langsung saat matanya bertemu dengan mata laki-laki tadi.

  Laki-laki tadi langsung melihat kanan kiri waspada, takut tetangga mengira bahwa dirinya berbuat jahat pada perempuan suara toa satu ini.

  "Pelan-pelan Di, sabar. Masuk dulu yuk masuk." Ajak laki-laki itu seakan dia tuan rumahnya.

  Entah sugesti atau apa, Audi mengikuti Anaan masuk ke dalam rumahnya.

  "Ini siapa yang punya rumah sih!" sewot Audi sadar setelah berjalan tak jauh dari pintu utama.
 
  Anaan terbahak melihat Audi yang sedang menahan kekesalannya.

  Lucu. Batin Anaan.

  "Diki nyuruh gue kesini tadi" ucap Anaan setelah mendudukkan dirinya di sofa milik Audi.

   "Mana bukunya?" Tanya Audi.

   "Buku apaan?" Tanya Anaan balik.
 
   "Katanya disuruh Diki, harusnya lo bawain buku lah"

  Mampus.

    "Yaudah gue suruh Diki aja deh" ucap Audi sambil meraba kantong celana belakangnya untuk mengambil hp.

     "D-diki lagi ingusan ngga boleh keluar ama mamanye" gagap Anaan mencari alasan.

   Kenapa Anaan harus repot-repot ke rumah Audi, padahal disini mereka hanya jadi tikus dan kucing.

   Anaan se'random itu.

   "Kita keluar aja cari buku yang lo mau" ajak Anaan.

   "Apa?" Audi memicingkan matanya curiga.

   "Naik motor gue, gue yang bayarin, lo yang bayarin parkir aja udah." Jelas Anaan, Audi suka yang gratisan.

    "Audi ngga boleh keluar" ucap Niko yang baru saja datang. Niko sudah mendengar saat Anaan mengajak adiknya keluar.

   Tak bisa dipungkiri, ia tidak suka melihat keakraban Anaan dan Audi.

   Memang tidak seakur yang lain. Tapi kalian tau lah,benci lama-lama jadi apa:v

     "Kayak bunda ngga ngebolehin aja kalo gue jalan ama Audi" sinis Anaan menjawab.

     "Langsung telfon ke bunda aja kali ya biar diizinin" tantang Anaan.

     "Dia adek gue. Suka-suka gue lah" jawab Niko memanas.

     Brakk!

    "Lo balik aja Nan" suruh Audi pelan sambil menahan dongkol.

  Niko langsung menatap remeh kearah Anaan. Merasa menang.

  Anaan keluar, meninggalkan Niko dan Audi.

  


AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang