Jadinya ngapain?

41 11 0
                                    

"Kaki lo diem deh Di" sungut remaja laki-laki yang belum genap berumur 18 tahun itu.

"Gue gemes! " jawab gadis yang di panggil 'Di' tadi.

Niko dan Audi. Yaa.  Dua remaja itu lagi. Dengan drakor yang sedang mereka tonton.

  "Aduh itu oppanya kemana lagi,,cepet tolongin woy!! " geram Audi saat ada adegan wanita yang mengendarai mobil terperosok ke dalam jurang, saat itu juga wanita itu sedang menelepon teman laki-lakinya untuk meminta bantuan.

Audi yang gemas pun sampai mencakar lengan Niko yang ada disampingnya bahkan sempat menggigit. Kalau tadi dia tidak dimarahi niko pasti sekarang dia masih menggigit lengan abangnya karena gemas.

Tapi kali ini ada yang aneh.  Kenapa Niko diam saja saat lengannya Audi cakar?

Audi menoleh ke samping dimana Niko sedang tengkurap.

Sudah tidur!

Jadi dari tadi Audi gemes sendirian!?

Ide jahil terlintas di pikirannya. Tapi tunggu!. Audi jadi kasihan melihat wajah lelah abangnya. Jadi ia urungkan untuk melancarkan aksinya.  Ia beralih menatap wajah damai abangnya.

Hidung mancung, bulu mata hitam lentik, rahang tegas, bibir tipis.

Audi menggeleng cepat. Cepat-cepat dia kembali menghadap laptopnya. Hanya menghadap, tidak memperhatikan. Pikirannya entah kemana.

  "Gila kali ya gue" gumam Audi menyadarkan dirinya sendiri.

Dia melanjutkan menontonnya.

-

"Pagi bun,  yah" sapa Audi pada ayah dan bundanya di meja makan. 

"pagii" jawab ayah dan bunda bersamaan.  Audi terkekeh geli mendengarnya.

"Abang mana? Audi mau berangkat cepet, soalnya piket"

"sarapan dulu dek" suruh ayahnya.

"Mau bawa bekal aja dimakan di kelas"   jawab Audi berjalan mengambil kotak bekalnya dan kembali lagi ke meja memasukkan beberapa roti yang sudah diolesi selai coklat nanas kesukaannya.
"Abang!! Buruan!" Teriaknya kencang sambil menutup kotak bekalnya.

Bunda menegurnya dengan menyenggol tangan audi. Yang ditegur malah cengengesan.

  Niko muncul dengan seragam yang sama dengan seragam yang dipakai Audi. Seragam putih abu-abu.
SMA Tunas Bangsa. Niko kelas 12 dan Audi kelas 11.

"Audi berangkat yah, bun" pamit Audi sambil menyalimi tangan ayah bundanya.

AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang