"Di!" Panggil Anaan tepat ditelinga kanan Audi.
Audi sempat terperanjat. Moodnya untuk bercekcok dengan Anaan sudah tak ada lagi.
Ini sudah masuk jam pelajaran kedua. Audi masih enggan beranjak dari bangkunya walau hanya sekedar membahas pasangan artis terpanas minggu ini saja ia tak selera.
"Bu Tika nggak masuk kali ya" ucap Rani yang merasa jenuh karena gurunya tak kunjung tiba.
"Kantin ae yuk Di." Ajak temannya satu lagi.
"Yuk ah" jawab Rani setuju.
Audi hanya melirik kemudian menggeleng.
"Yaudah ntar kalo berubah fikiran nyusul ye" ucap Rani.
Audi mengangguk.Rani dan dua teman lainnya meninggalkan kelas.
"Balik sama gue nanti ya" tawar Anaan mencoba mencairkan Audi.
Tak kunjung buka suara.
"Buku dari wattpad siapa lagi yang belum lo punya?"Audi melirik Anaan lumayan lama.
Berhasil nih kayaknya.
Anaan dengan PD-nya menampilkan senyum jenakanya.
"Yes!" Sorak Anaan.
"Gue belum jawab" ucap Audi datar.
"Makanya mulut tuh di pake" sewot Anaan sambil mengetukkan telunjuknya ke bibir Audi.
Audi melihat pergerakan jari Anaan. Seperti deja vu. Audi menahan tangan Anaan saat laki-laki itu akan mengetukkan telunjuk untuk yang ketiga kalinya.
"Ya?" tanya Anaan sekali lagi untuk memastikan.
Cekalan tangannya ia lepaskan.
Audi mengangguk tanda setuju untuk pulang bersama Anaan.
"Ajeng?" tanya Audi tiba-tiba saat ia teringat satu nama terlintas di fikirannya.
Biasanya Anaan akan menunggu didepan kelas Ajeng kalau hari Rabu. Kelas Anaan akan keluar lebih cepat dibanding kelas Ajeng.
"Yaudah sih sama Ajengnya besok aja" jawab Anaan meyakinkan.
Pulang barengnya besok
aja ya.
11.24Ajeng🖤:
Kenapa? Si Audi lagi?.Sehari doang.
Ajeng🖤:
Yaudah, nggak usah sekalian.Sudah. Pesan terakhir yang di kirim Ajeng ia abaikan begitu saja. Tidak terlalu menarik menurutnya.
"Kantin?" Tanya Anaan pada Audi kemudian.
Mata sembab yang jarang Audi nampak kan kini terpampang jelas di penglihatan Anaan.
"Di?" Tanya Anaan sekali lagi.
"Lo aja duluan". Jawab Audi singkat.
"Oh, oke, yaudah gue duluan"
Audi menjawab dengan anggukan. Kemudian menelungkup kan kepalanya di antara tangannya.
Anaan berlalu meninggalkan gadisnya.
Tak selang lima menit Anaan kembali membawa sekotak susu coklat dan roti untuk Audi.
"Gue denger cacing tadi" ucap Anaan mengejek.
Reflek Audi melihat perutnya, lalu mengambil susu yang Anaan berikan untuknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angan
Dla nastolatkówTentang Aku, yang ingin sedikit lebih banyak mengenal kamu, sedikit lebih banyak dekat dengan kamu. Kamu. Sempurna, menurut sudut pandangku.