"Gue nggak paham lo ke sini mau ngapain"
"Tadinya mau beli oreo" jawab Anaan santai.
"Tadi kan di rak ada banyak! " sengat Audi.
"Itu rasa stawberry. Gue maunya yang vanila."
-sabar di, sabar -batin Audi.
Menghela napas jengah. Waktu nonton drakornya jadi berkurang gara-gara bocah saiko disampingnya ini.
"seenggaknya lo beliin gue cimory sebiji Nan" kata Audi pelan.
"Ya kenapa nggak beli sendiri tadi." santai Anaan
Audi langsung menatap Anaan dengan tatapan tak percaya.
-
"Tumben udah kesini lo Ko" tanya Ardi pada Niko yang baru turun dari motornya.
"Adek gue bareng temennye." jawab Niko dengan suara tak enak.
"Cowok yee? " tanya Ardi yang dijawab dengan anggukan oleh Niko.
"Udah gede ya adek lo sekarang bro" pancing Zaki yang sedari tadi memperhatikan tingkah Niko.
"Nggak,, katanya cuma mau nyari buku buat tugas" bela Niko
"Kok repot-repot keluar, di perpus kan ada." kata temannya satu lagi -Adam
Hening.
Kenapa ngga kepikiran anjim. -batin Niko.
"Yaudah sih" jawab Niko sok cuek.
Zaki menepuk bahu Niko dua kali tanda prihatin.
Entahlah, Zaki sendiri sebenarnya tidak tahu menahu tentang keluarga Niko. Yang Zaki tahu, Niko dan Audi itu kakak adik.
Tapi, pernah dulu Zaki dekat dengan Audi saat itu dia juga sudah bersahabat dengan Niko.
Awalnya, sebelum Niko tau Zaki dan Audi 'dekat' mereka berdua masih biasa saja. Sampai saat Adam memergoki wallpaper locksreen Zaki adalah foto Audi. Niko yang ada juga di tongkrongan langsung pergi.
Esoknya Niko acuh pada Zaki, hanya berbicara seperlunya. Sampai Zaki memutuskan untuk sedikit menjauh dari Audi.
Zaki merasa ada yang aneh pada Niko, tapi sudahlah. Niko pasti akan bercerita nantinya.
-
"Gue anterin pulang" kata Anaan.
Audi menoleh secepat kilat dengan tatapan garang.
"Ya harus! Kan lo yang bawa gue kesini" sewot Audi.
Lama-lama kena darah tinggi dadakan juga nih Audi.
"..."
Tanpa disuruh, tanpa aba-aba Audi naik ke motor Anaan dengan tidak santai.
"Kalem dikit napa sih" peringat Anaan yang tadinya sempat tidak bisa menyeimbangi.
"..."
Tak ada jawaban. Anaan memilih melajukan motornya santai. Sedikit menarik bibirnya membentuk lengkungan tipis saat melihat wajah garang Audi.
"Turun! " suruh Anaan saat motornya ia parkirkan didekat abang-abang penjual minuman.
"Kemana? "
"Kalo nggak haus lagi yaudah biar gue aja yang minum"
" Iiihhhh.. "rengek Audi. Ia langsung turun dari motor kemudian mengekor dibelakang Anaan yang sudah berjalan lebih dulu dari dia.
" Jeruknya 2 bang! " pesan Anaan.
Audi langsung tersenyum sambil menaik-naikkan alisnya menghadap Anaan.
Anaan yang geli melihat kelakuan bocah Audi langsung menelungkupkan telapak tangannya di muka Audi sambil menggoyang-goyangkan tangannya.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Angan
Teen FictionTentang Aku, yang ingin sedikit lebih banyak mengenal kamu, sedikit lebih banyak dekat dengan kamu. Kamu. Sempurna, menurut sudut pandangku.