"Nih! " kata Anaan sambil menyodorkan segelas plastik es jeruk.
"makasihhh!" ucap Audi girang dengan senyum manisnya.
"Duduk dulu" tunjuk Anaan kearah bangku yang tak jauh dari mereka, dijawab anggukan polos dari Audi.
"Gue ada novel, kemaren pinjem sama buk Ikke" tawar Anaan yang malah seperti pamer.
"Kok bisa? " tanya Audi heran. Bu Ikke bukan guru perpus, bukan juga guru bahasa, beliau guru olahraga jadi letak wajarnya dimana?
"Ya kan gue udah bilang, pinjem"
"Kok bisa ke buk ikke? Jadi simpenannye lu yee!! " Todong Audi.
"Pale mpok luu!" Umpat Anaan tak terima sambil menoyor kening Audi.
-
"Jeruk gue kok gini sih" protes Anaan, sedikit bingung juga.
Audi mengalihkan pandangannya ke arah Anaan dengan alis dinaikkan sebelah mengisyaratkan 'kenapa?'
"Asin" bisik Anaan pelan. Menyodorkan tepat ke depan wajah Audi.
Dengan polosnya Audi meminum es jeruk bekas Anaan,disedotan yang sama. Anaan menahan tawanya agar tak meledak saat itu juga.
Bingung.
"nggak asin kok" - batin Audi.
Sedikit mendekat ke telinga Audi lalu membisikkan
"Jadi kita udah ciuman nih? " tawa nya langsung meledak.
Audi salting, tapi memasang muka garang. Refleks memukul lengan Anaan dengan kerasnya.
"Aduh duh! "
"Lo ngerjain gue!"
"Jadi pacar gue mau ya!!" ucap Anaan lantang disela pukulan Audi. Masih terbahak melihat ekspresi Audi yang pura-pura tidak mendengar.
"Bodokkk! "
"Sakit semua badan gue. Pulang aja udah" ajak Anaan sambil mengelus-elus lengannya yang masih sakit karena dipukul Audi tadi.
"Dari tadi kek! " sungut Audi kesal.
Audi langsung berbalik arah, berjalan cepat menuju motor yang tak jauh dari tempatnya duduk.
Kesal, salting juga.
Anaan mensejajarkan langkahnya dengan Audi.
Menoleh sekilas untuk memastikan mood Audi sedang baik untuk dijadikan teman curhat.
"Menurut lo,, Ajeng bakalan suka nggak kalo gue nembaknya kayak tadi" tanya Anaan to the point.
Deg.
Audi langsung menggelengkan kepalanya cepat membuat Anaan menghela napas pasrah.
"Dengerin nih yeee, cewek itu tuu pengennya yang romantis. Lah elo nembak cewek kayak nagih utang." kata Audi diakhiri tawa. .
Pencitraan.
Audi juga tak tahu rasa apa ini,, ada yang mengganjal di hatinya saat dia tahu hanya dijadikan kambing percobaan oleh Anaan.
Anaantara ikhwan.
Laki-laki yang menemani hari kosongnya selama 2 tahun belakangan ini selain Niko-abangnya.
Plakk!!
"Awww!!!"
Tangan Audi mendarat mulus di pipi tirus Anaan.
"Kalo suka ya maju. Malu sama jakun, pake rok aja kalo lo masih mikir diterima apa enggak" sewot Audi.
"Kalo mau ngegeplak ngomong dulu apa salahnya sih Di! "
Audi tak menggubris. Mempercepat langkahnya yang tadi sempat tertenti.
"Dasar betinaa!! " protes Anaan.
"Yaudah sama om om sana!! ".

KAMU SEDANG MEMBACA
Angan
Novela JuvenilTentang Aku, yang ingin sedikit lebih banyak mengenal kamu, sedikit lebih banyak dekat dengan kamu. Kamu. Sempurna, menurut sudut pandangku.