"Lo kalo dideketin ama abang lo jangan mau." Ucap Anaan tanpa ekspresi tapi menekan.
Anaan yang sedari tadi asyik memainkan game di ponselnya beralih menatap Audi.
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir Audi,,hanya diam. Memperhatikan kuku-kuku putih yang kemarin sempat ia cat sebelum berangkat sekolah.
Lama memperhatikan Audi yang tak kunjung bersuara, Anaan meraup wajah Audi bergurau, seakan-akan ia sedang membuang dosa yang ada pada wajah Audi."APA SIH MEDUSA!"
Anaan kaget, ia langsung memegang kedua bahu Audi.
"Sabar Di, sabar."Audi terbahak melihat reaksi Anaan yang menurutnya lucu.
"Aduh duh,,sakit perut gue." Ucap Audi memegangi perutnya masih terbahak.
Anaan suka mendengar suara tawa yang tak lagi asing ditelinganya beberapa tahun ini. .
Drettt..ddrett.
"Bentar-bentar hp gue bunyi" izin Anaan saat ponselnya bergetar
Audi memberi isyarat "angkat aja" menggunakan usiran tangannya.
"Abang dimana?!"
"Ini lagi main" jawab Anaan tak niat.
"Dimana?, Jemput adek dulu bentar. Mama nggak bisa jemput, lagi ada arisan"
"Jemput kemana sih sore-sore gini?"
"Mama les in tadi biar nggak repot ikut mama." Ucap Reni-mama Anaan.
"Ah nggak aci ah. Orang lagi main juga"
Audi yang mendengar Anaan memelas kembali ingin tertawa.
Plak!!
"Aduh! Anj-""Apa nan??"
"Iya iya otw" pasrah Anaan.
Tutt.
"Gue kenapa digampar sih Di" protes Anaan pada Audi yang tadi tiba-tiba memukulnya.
"Ayo!" Ajak Audi antusias.
" Kemana?" Anaan bingung.
"Jemput Deka kan?"
Anaan langsung tersenyum. .meraih jemari Audi kemudian menautkan dengan jari-jarinya. Membawanya menuju motor yang ia kendarai tadi.
" Gue cuma bawa motor" ucap Anaan.
"Sejak kapan lo kuat bawa mobil?"
Balas Audi menghilangkan minder Anaan.Anaan langsung melemparkan jaket denimnya ke Audi.
Audi kan pake rok:)
--------
"Mama mana?" Tanya anak berumur 9 tahun itu saat Anaan sampai di tempat les
Deka namanya. Adik kandung Anaan.
Ia menatap Audi. .merasa asing dengan teman abangnya itu.
"Ngga usah ganjen bocah" ucap Anaan saat mendapati Deka menatap Audi dengan kagum.
"Dih sewot anak monyet." Protes Deka dengan nada sinis. .
Audi?
Terbengong melihat adik Anaan yang tergolong berani menjawab.
"Nggak usah balik!. Gue ceburin empang juga lo."
"Gue aduin mama juga lo, biar ngga dapet duit" ancam Deka balik.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angan
Подростковая литератураTentang Aku, yang ingin sedikit lebih banyak mengenal kamu, sedikit lebih banyak dekat dengan kamu. Kamu. Sempurna, menurut sudut pandangku.