"Lo lagi PMS Di" Pernyataan bukan pertanyaan, dari mulut Anaan.
"Enggak. Sensi aja bawaannya" ucap Audi mencoba tenang tapi raut muka nya memperlihatkan bahwa dirinya sedang emosi.
Anaan memperhatikan Audi terang-terangan. Kalau biasanya Audi akan salah tingkah, sekarang tidak. Dia kehilangan selera.
Masih dia ingat bagaimana Anaan lebih memilih mengantar Ajeng yang kelasnya cukup jauh dari pada menemaninya sampai ke kelas. Kata-kata body shamming yang diucapkan Anaan juga padahal sudah biasa ia dengar.
Sepele.
Tapi kenapa Audi tak terima?
"Gue capek Nan" lirih Audi yang masih bisa didengar oleh Anaan.
"Terdengar Menyedihkan" ucap Anan mendramatisir.
"Aduh!" Audi mencubit lengan Anaan .
"Gue pengen pulang"Anaan tak menjawab. Ia langsung menaiki motornya.
"Ayoo!" Seru Anaan.
Untuk 2 tahun terakhir ini, Audi lebih suka berteman dengan Anaan walau ujung-ujungnya tak bisa akur.
Anaan lebih mengerti kemauan Audi. Anaan lebih bisa mengembalikan mood Audi yang berantakan.
Minus ngajakin berantem.
"Gue yakin bunda nggak nyediain banyak cimory buat lo dirumah!" Kata Anaan disela-sela suara bising kendaraan di jalan raya kota jakarta.
"APA!"
"Lo cacingan kan!" Ledek Anaan
"MATAMU!" umpat Audi.
Anaan tertawa.
Ia membelokkan kuda besinya ke alfamart untuk membeli beberapa cemilan agar tak bosan saat dirumah Audi.
Audi tidak protes. exited malah.
"Masuk. Ambil yang mau lo makan. Gue masukin bon."
Audi melihat Anaan dengan sinis tapi tetap melanjutkan langkahnya ke dalam alfamart.
Ia memasukkan ciki dan cemilan lain kedalam keranjang belanja. Anaan mengikutinya dari belakang sedikit memantau harga dari cemilan yang Audi ambil.
"Inget dompet gue cil" kata Anaan mewanti-wanti.
"Iya ih"
--------
"Assalamualaikum" ucap Anaan dan Audi bersamaan saat memasuki rumah minimalis milik Audi.
"Bunda belum balik" kata Audi seakan tahu apa yang dipikirkan Anaan.
Mereka langsung menuju ruang tamu yang tempatnya cukup nyaman untuk nonton atau sekedar ngobrol saja."Om surya?"
"Baru berangkat kemaren, 2 hari lagi baru balik." Jawab Audi sambil meletakkan tasnya ke sofa.
Audi duduk kemudian melepas sepatu dan kaos kaki yang ia gunakan. Melihat Anaan yang tak juga duduk membuat Audi kesal sendiri.
Pluk!
Kaos kaki legendnya ia lemparkan ke arah Anaan dan mengenai lengan kiri sahabatnya itu.
"Bangsat"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angan
Teen FictionTentang Aku, yang ingin sedikit lebih banyak mengenal kamu, sedikit lebih banyak dekat dengan kamu. Kamu. Sempurna, menurut sudut pandangku.