Gue kira...

26 4 0
                                    

  "Lo dimana!? " tanya Laki-laki itu dengan nada kalap tak sabar saat panggilan sudah tersambung.

  "Lo kenapa?" jawab perempuan yang sejak tadi tak bisa dihubungi dengan santai.

  "Lo budek! " sentak laki-laki tadi.

  "Pulang! "

  "ini gue dijal...

Tuttt.

Panggilan terputus.

   "Niko abang lo bukan sih? " sambar Anaan yang tak sengaja mendengar pembicaraan

   Audi melirik sekilas.

"Titisan dakjal emang". Jawab Audi geram.

  Audi naik ke motor Anaan.

  "Yang nyuruh naik siapa?" Kata Anaan polos.

  Plakk!!

"Akkh!!, Sakit bego!"

  "Sukurinnn!!"

----

   "Kemana aja lo!?" Tanya Niko tiba-tiba saat Audi baru saja menutup pintu rumahnya.

    "Gue udah pamit lo budek?" Sewot Audi.

   "Kenapa nggak sama Laras?kenapa nggak sama Cici?! Udah gatel!?"

  "Maksud lo apaan sih! Terserah gue lah mau pergi ama siapa." Jawab Audi emosi.

  "Iya gue GATEL! GUE GATEL!,Puas!!"
Teriak Audi sambil mengatur nafasnya. Ia berlari menuju kamarnya, meninggalkan Niko yang masih diam menatap Audi tak tega.

  Sesal datangnya di akhir yaa.

--

  "Dii." Panggil Niko lembut didepan pintu kamar adiknya.

"..."

"Makan dulu yuk"

"..."

   Klekk.

  Tidak dikunci.

Niko masuk.

Selangkah

Dua langkah

Tiga langkah

  "Stop disitu! Gue mau tidur" Suara pemilik kamar mengintruksi.

  "Gue mau-"

  Audi langsung memasang earphone ke telinganya. Tanda bahwa dia sedang tak ingin diganggu.

  "O-oke"

Memutar badannya,, lalu berhenti. Tanpa menoleh.

  "Maafin gue" ucap Niko dengan suara lirih namun masih bisa didengar oleh Audi.

--

  "Anterin gue nyari ciki bentar" Ucap Audi entah pada siapa saat ia sampai diruang keluarga.

  Niko langsung menoleh tak santai. Kaget.

  "..."

"Yaudah. Ojek masih banyak." Pancing gadis itu.

  "..."

  Masih diam.

  Audi melotot tak santai. Geram.

"Udah dibaikin malah nyolot"  batin Audi.

Audi memutar badannya, hendak pergi.

  Niko menangkup tangan Audi cepat.  Mendudukkan Audi didepannya dengan perlahan.

   "Gue ma-"

   "Nggausah kebanyakan drama, keburu laper." Potong Audi.

  Beranjak dari duduk diikuti Niko dibelakangnya. Wajah-wajah tertekan Niko tak dihiraukan lagi oleh Audi.


--

  "Kenapa harus sama Anaan?" Tanya Niko tiba-tiba saat mereka berada dalam mobil.

  "Ini gue sama lo" jawab Audi asal.

  "Kenapa tadi harus pergi sama Anaan?" Tanya Niko sekali lagi. Lebih lembut. Menundukkan kepalanya sedikit mensejajarkan wajahnya dengan Audi.

  Audi sedikit melotot.

  "Apaan iniii!!!" -batin Audi.

Deg.

Deg.

Deg.

  Malu Audi kalau saja Niko bisa mendengar detak jantungnya.
 

AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang