Cara jadi pria sejati

8 1 0
                                    

  'kringg kringg'

  "Woi balik woii" sorak Laras semangat.

  Agak bar-bar ya.

   "Muncung kamu ya lek!" Sarkas hotma, laki-laki asal medan yang ikut ayahnya kesini.

   Laras memandang Hotma dengan kesal. Ia menjulur kan lidahnya mengejek.

   "Lama-lama gue nikahin ya kalian berdua" ucap Rani.

    "Nggak akan!!" Jawab Laras dan Hotma kompak.

    "Nah kan,curiga gue lama-lama" ejek Rani sambil menunjuk wajah Laras dan Hotma bergantian.

    Audi?

Hanya penonton.

   "Mau tidur sini?" Ucap Anaan

  Audi langsung mengalihkan pandangannya ke arah Anaan. Kemudian berdiri menenteng tasnya.

   Ia mendahului Anaan, berjalan cepat di depannya.

    Anaan tersenyum kecil melihat Audi.

    "Pelan-pelan, mang ojeknya ketinggalan ini"

  Tak ada jawaban.

Anaan mendengus kesal.

   "Udah" ucap Audi saat  sampai di parkiran.

    "Yaudah naik" suruh Anaan.

   "Motor lo aja gue nggak tau ada dimana" sarkas Audi kesal .

   Pasalnya Anaan menyuruhnya untuk naik ke motor, tapi motornya saja belum ia bawa ke hadapan Audi.

   Dengan santainya Anaan menoyor kening Audi.
Berjalan ke arah motornya.

  "Naik!"

  " ..."

  "Naik sayang" ejek Anaan.

  Audi menahan lengkung dibibirnya. 
Ia kemudian naik,berpegang bahu Anaan agar tak jatuh.

   "Oh ternyata suka dipanggil sayang"

  "Sakau" ceplos Audi.

   Anaan tertawa. Kemudian melajukan motornya. 5 menit berlalu, keduanya masih asyik menikmati angin sore di kota itu.

   "Tangan gue nganggur Di" ucap Anaan iseng.

    "Hah?! Apa?"

   "Tangan gue nganggur,gatel!"

   "Gue nggak bawa minyak angin"
 
   "Issh" kesal Anaan karena Audi tidak peka juga.

   Ia meraih tangan Audi, digenggamnya lembut, kemudian ia masukkan ke kantong hoodienya.

   "Biar kayak yang di film-film."

  Audi mencubit perut rata Anaan dengan gemas.

   "Aduh duh, diliat ora weh"

Citttt.

  "Turun"

   Audi tersenyum melihat bangunan di depannya. Ia kemudian turun ,tanpa sadar meraih tangan Anaan dan menggandengnya.

  Anaan yang berada dibelakangnya ikut tersenyum,mengikuti langkah Audi.

  "Noir ya?" Tanya Audi memastikan bahwa Anaan benar-benar mentraktirkan buku untuknya.

  "Jangan banyak-banyak"

  Audi girang.

   Ia menghampiri rak buku dan meraih noir yang di idam-idamkan sejak dulu.
  
   Bukannya tidak mampu membeli. Tapi kalau dibelikan rasanya lebih bermakna, tidak mengurangi cuannya  lebih tepat.

   Ia membawa dua buku di tangannya, Audi hanya akan memilih noir. Dan yang satunya lagi ia berikan pada Anaan.

   "Cara menjadi pria sejati..."

  "Lo gila ya!?" ucap Anaan saat tau judul buku yang Audi berikan.

    "He em." Disertai anggukan polos Audi.

    "Lo ganteng kok, gue tau lo bisa sembuh" lanjutnya membuat Anaan melongo.

  Anaan meletakkan kembali buku yang diberikan oleh Audi. Geleng-geleng kecil tak percaya kalau Audi benar-benar menganggapnya "suka laki-laki"

   "Udah udah mana gue bayar" ucap Anaan sambil berlalu.

   Audi meraih kembali buku yang tadi  di kembalikan Anaan. Membawanya ke kasir untuk Anaan bayar.

  Anaan yang melihat Audi meletakkan dua buku kesal.

  "Hiihhhhh!!" Geramnya sambil mengusap wajahnya frustasi.

   Mbak-mbak kasir memandang Anaan curiga.

  "Lo gini banget sih sama gue Dii!"

  Audi mengacungkan dua jari membentuk peace dengan wajah cengengesan.











Tbc.

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang