Mampir dulu.

27 6 0
                                    

"Gue sebenernya nggak terima lo nggak ngebela gue tadi" ceplos Anaan.

  "..."

Tidak ada jawaban.

Anaan beralih menatap kaca spion yang menampakkan langsung wajah manis Audi dengan mata terpejam.

  Anaan tersenyum tipis. Heran juga. Audi sengaja atau memang tertidur.

Brumm.

  Anaan menarik gas motornya tiba-tiba. Sudah ia perkirakan Audi kaget dan langsung memeluknya.

Dug!.

  Realita tak semanis ekspektasi.

"Shhtt" Anaan meringis sambil mengelus kepalanya yang dipukul Audi.

"Sak-"

"Lo pikir jalan punya nenek lo!" potong Audi saat Anaan akan mengeluh.

  "..."

  "..."

Diam.

Tak ada lagi yang mau buka suara. Hanya bising dari kendaraan yang tak sabar menunggu lampu hijau.

-

Sampai di parkiran salah satu Indomaret keduanya masih diam.

  Anaan turun dari motor, Audi masih tak bergeming dari tempatnya.

  Melihat Audi yang masih diam menatap jok motornya, Anaan sedikit menggoda dengan mengulurkan kedua tangannya isyarat menggendong.

  Audi berjengit kaget. Lalu cepat-cepat turun. 

Tut.. Tutt.

"Iya. Halo! " Audi langsung menoleh ke Anaan saat Anaan mengeluarkan suara, menjawab panggilan yang Audi sendiri tidak tau dari siapa.

"Sama gue"

"..."

"Lo takut bener adek lo gue ajak pergi bentaran doang."

"..."

"Iya! Masih utuh!" jawab Anaan mulai kesal.

Tut.

Panggilan diakhiri dari seberang sana. Anaan hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Kenapa lo! Suka ya lo sama abang gue" sengit Audi bergurau.

Anaan yang tadinya fokus pada rak makanan langsung beralih menatap Audi, pura-pura terkejut seakan yang dikatakan Audi itu benar.

Ia pura-pura melihat situasi. Meletakkan telunjuknya di bibir.

"Jangan kenceng-kenceng, ntar kedengeran orang" ucap Anaan sedikit berbisik.

Audi langsung bergidik.  Berhasil membodohi Audi, Anaan langsung membelakangi Audi pura-pura memilih cemilan padahal tawanya hampir meledak.

  Audi memandang Anaan jijik, tak habis pikir laki-laki setampan Anaan ternyata    "belok".

AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang