7. Pulang

29.1K 2.9K 73
                                    

Assalamualaikum teman-teman jangan lupa vote dan coment ya 😊
Maaf klo masih ada typo

==========
Besok paginya sekitar jam 8 pagi lagi-lagi Afil di panggil ke ndhalem namun dengan tujuan pasti. Afil buru-buru untuk memenuhi panggilan dari kiai Abdullah karna tidak biasanya kiai Abdullah memanggilnya secara pribadi.

"Assalamualaikum"
Salam Afil saat memasuki ruang tamu ndhalem disana dia melihat abahnya yang sedang bertamu bersama Kiai Abdullah.

"Walaikumsalam"

Afil mendudukan dirinya di lantai bawah dekat dengan abahnya. Dirinya merasa kurang pantas jika harus duduk sejajar dengan kiai Abdullah sebagai gurunya sekaligus pemilik pesantren tempatnya menimba ilmu.

"Loh kok di bawah nduk? Naik ke atas Sofanya toh" pinta kiai Abdullah

"Mboten kiai... rasanya kurang pantas jikalau Afil duduk sejajar dengan kiai"

"Tidak apa-apa nduk, duduk di atas biar enak ngobrol nya" lagi kiai Abdullah menyuruh Afil

Akhirnya Afil duduk di sofa dekat dengan abahnya.

"Gimana kabar kamu nak?" Tanya kiai Ibrahim Abah Afil

"Alhamdulillah Afil baik Abah"

"Jadi begini nak Abah kesini mau jemput Afil untuk pulang dulu ke solo ya"

Penuturan sang Abah membuat Afil bingung, tidak biasanya abahnya mengajaknya pulang secara mendadak biasanya pun beliau akan menghubungi dirinya via telpon sebelumnya.

"Kenapa tiba-tiba Abah?"

"Iya di pesantren sedang ada masalah dan Abah butuh kamu nak jadi Afil pulang dulu tidak apa-apa enggeh? Cuma 1 Minggu"

Afil nampak berfikir 3 hari lagi dia harus UTS jika dirinya pulang sudah pasti akan melewatkan UTS tapi jika tidak pulang Afil merasa tidak enak dengan abahnya.

"Afil harus meminta izin ke kiai Abdullah dulu Abah," jawab Afil seraya melihat kearah kiai Abdullah

"Saya izinkan kamu pulang nduk jika Nak Yazid juga mengizinkan kamu untuk pulang"

Jawaban kiai Abdullah membuat Afil bingung apa hubungan antara kepulauan nya dengan Gus Yazid?

Ketiga orang di ruangan itu terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Kang Zain " panggil kiai Abdullah

"Enggeh kiai"
Kang Zain menghampiri kiai untuk menerima perintah gurunya itu.

"Panggil Yazid "

"Enggeh kiai"

Selang beberapa lama akhirnya Gus Yazid datang ke ndhalem dengan terburu-buru.

"Assalamualaikum" salam Gus Yazid

"Walaikumsalam"

Gus Yazid tersenyum simpul saat Afil ikut menjawab salamnya, dirinya sedikit mencuri pandang saat melihat Afil.
Kiai Abdullah dan kiai Ibrahim ikut tersenyum saat melihat gelagat Gus Yazid yang nampak sumringan melihat kehadiran Afil di ruangan ini. Dirinyapun mendudukkan diri di sofa depan Afil agar mudah untukknya menatap wajah istri kecilnya itu.

" Nak Yazid... jadi Abah mau meminta izin enggeh, mau bawa Afil pulang dulu seminggu"

Penuturan dari sang mertua membuat senyum Yazid yang semula cerah mendadak buram baru saja dirinya mulai mengakrabkan diri dengan Afil.

"Oalah ...enggeh abah Monggo"

Dengan pasrah Gus Yazid mengizinkan Afil untuk pulang meski sebenarnya agak berat hatinya namun jika sampai mertua sendiri yg menjemput Afil pasti ada hal mendesak di pesantren Adz Dzikra di solo.

Hai....Imamku (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang