22. Yang sebenarnya

26.2K 2.6K 72
                                    

Assalamualaikum teman-teman jangan lupa vote dan coment ya 😊

Maaf klo masih ada typo

=======================

Gus Yazid menyuruh Afil untuk mengikuti nya menuju kantor keamanan. Dengan langkah pelan Afil mengikuti setiap langkah Gus Yazid beberapa santriwati memperhatikan nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ana Afidah Lailyah asrama Assyarif kamar nomer 3, melakukan pelanggaran pesantren dengan membawa buku dewasa"

Ucap Gus Yazid pada ustadzah Fira ketua keamanan asrama putri.

Afil menatap Gus Yazid tak percaya, tega sekali lelaki itu mempermalukan nya.

"Afil....bisa tolong jelaskan mengapa sampean membawa buku ini nak?"
Tanya ustadzah Fira sambil menunjukkan buku yang baru saja Gus Yazid serahkan kepadanya.

"Ustadzah, itu bukan milik Afil, buku itu milik bak Izza"

"Benarkah? Tapi di buku ini tertulis nama kamu , Ana Afidah Lailyah"

Gus Yazid memperhatikan Afil yang sedang di interogasi oleh ustadzah, dirinyapun cukup kecewa pada Afil. gadis yang dikiranya polos justru membawa benda maksiat itu ke dalam asramanya.

'sebenarnya apa yang gadis ini pikirkan' pikir Gus Yazid.

"Assalamualaikum"

Ustadzah Ani datang bersama Izza.

"Walaikumsalam"

"Gus... Ini Izza" ucap ustadzah Ani

Gus Yazid memperhatikan Izza, gadis itu menunduk tak berani menatap sekitar.

"Mbak...ini kan buku mbak Izza, tapi kenapa ada nama Afil ?"
Tanya Afil

Izza Diam, dalam hatinya merasa puas karna rencananya untuk membuat afil menderita berhasil.

"Loh... Maksudnya Afil apa ? Kok bisa nuduh mbak Izza? Ustadzah,... Izza gak tau apa-apa"

Bohong Izza, aktingnya sungguh dapat dengan mudah membuat orang di sekitarnya percaya. Gus Yazid nampak berfikir, tidak mungkin Afil menuduh orang tanpa sebab.

"Dik Afil, apa alasan sampean bisa menuduh Izza?"

Afilpun menceritakan yang sebenarnya terjadi kepada semua orang yang ada disana, namun karena tak memiliki bukti yg kuat pada akhirnya Afil tetap tidak di percaya.

"Saya berani bersumpah"

Afil berucap dengan mantap, dirinya begitu putus asa karna tak ada satupun orang yang mempercayai nya bahkan Gus Yazid sekalipun.

Mendengar ucapan Afil, Izza terkejut jika Afil berani untuk bersumpah maka otomatis Izza juga di haruskan bersumpah.

'tidak!' pikir Izza

Dirinya tidak seberani itu untuk bersumpah, apalagi di depan Gus Yazid, orang yang begitu Izza kagumi.

=================

Malamnya selepas sholat isya' seluruh santriwati di hebohkan dengan berkumpulnya para pengurus asrama, dan yang lebih membuat mereka heboh karna adanya Gus Yazid malam ini.

Terlepas dari keingintahuan mereka tentang berkumpulnya pengurus malam ini, para santri justru gagal fokus pada Gus Yazid, siapa yang tidak akan terpesona dengan paras rupawan putra kiai Abdullah itu. Hidung mancung, bibir tipis, bola mata bak orang Arab, alisnya yang tebal dan pipinya yg sedikit chubby.

"Tidak ada yang bisa menolak pesona Gus Yazid..!" Seru salah seorang santriwati

" Aku penasaran, siapa seseorang yg bisa menaklukkan hati beliau, Gus Yazid terkenal amat anti dengan wanita"
Celutuk santri yang lainnya

Hai....Imamku (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang