19. Waktu Berdua

28K 2.5K 22
                                    

Assalamualaikum teman-teman jangan lupa vote dan coment ya 😊

Maaf klo masih ada typo

===========
Pukul 02.00 Afil terbangun dari tidurnya, dilihatnya Gus Yazid masih terlelap nyenyak di sampingnya.
Afil segera bangun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi, mengambil wudhu' untuk melaksanakan sholat tahajjud.

Selepas sholat tahajjud Afil melanjutkan dengan mengaji, dirinya kini berada di musholla kecil dekat kamar tamu, yang memang biasa di tempati keluarga dhalem untuk sholat jika berhalangan untuk ke musholla asrama.

Selepas mengaji, Afil kemudian berlanjut melihat keadaan Gus Yazid di kamar beliau, di lihat nya Gus Yazid masih terlelap dengan damai, Afil menghampiri Gus Yazid kemudian meletakkan telapak tangannya di dahi beliau, guna mengecek apakah demam Gus Yazid sudah turun ataukah belum.

"Alhamdulillah"
Ucap Afil lega, demam Gus Yazid sudah turun.

Afil kemudian keluar dari kamar Gus Yazid untuk kembali ke kamarnya di kamar tamu.

"Ning Afil "
Panggil Ning Firo

"Enggeh Ning ?"

" Saya harus kembali ke pesantren Nurul Ihsan, Abi sultan sedang kurang enak badan Ning"
Ucap Ning Firo gelisah, beliau mengkhawatirkan keadaan suaminya yang baru saja menelfon dan mengatakan sedang tidak baik-baik saja. Padahal sebelum di tinggal ke pesantren Al Falah Gus Fardhan terlihat sehat.

"Ya Allah... Enggeh Ning tidak apa-apa, sebaiknya sampean segera kembali, khawatir Gus Fardhan tidak ada yang merawat"

Afil turut cemas saat melihat wajah Ning Firo, dengan senang hati dirinya membiarkan Ning Firo untuk kembali ke pesantren Nurul Ihsan.

"Makasih ya ning.... Saya titip dek Yazid, insyaallah jika Abi sultan sudah mendingan, saya akan kembali ke sini"

"Wes Ning Firo... Gak apa-apa , disini masih ada mbak Rahma yang akan menemani saya"

=============

Selepas subuh Afil kemudian segera kedapur, di bantu mbak Rahma Afil memasak untuk Gus Yazid karna dirinya belum begitu tau jika harus memasak sendiri khawatir jika rasa masakannya akan aneh dan merusak Indra perasa Gus Yazid.

"Mbak ini sudah pas kan?"
Afil mencoba sup ayam yang baru saja dibumbui.

"Sudah Ning,"

"Alhamdulillah... Mbak saya minta tolong untuk menyiapkan sarapan yang akan di berikan kepada Gus Yazid, saya harus segera bersiap kesekolah"

"Enggeh Ning "

"Kalau sudah selesai mbak Rahma letakkan saja di meja dapur, nanti selepas bersiap-siap akan saya antarkan ke kamar Gus Yazid "

"Enggeh Ning, saya siapkan sekarang"

Afil kemudian berlalu untuk mandi dan bersiap pergi kesekolah. Pagi ini cuaca sedikit tidak mendukung karna hujan turun pagi-pagi sekali. Tepat pukul 6 pagi Afil akhirnya selesai bersiap, kini dirinya sudah rapi dengan seragam yang melekat di tubuhnya.
Afil kemudian kemudian kembali kedapur untuk mengambil sarapan Gus Yazid.

Cklek.....

Afil perlahan membuka pintu kamar Gus Yazid, anehnya Gus Yazid belum juga bangun Afil pikir Gus Yazid akan bangun subuh meski dalam keadaan sakit Afil tidak tega jika harus membangunkan Gus Yazid karna semalem beliau demam.
Perlahan Afil memasuki kamar Gus Yazid sambil membawa nampan berisi sarapan.

"Gus ...." Afil memanggil Gus Yazid begitu lembut, takut jika yang di panggilnya akan terkejut dengan suaranya.

"Gus Yazid..."

Hai....Imamku (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang