Assalamualaikum teman-teman jangan lupa vote dan coment ya 😊
Maaf klo masih ada typo
=============
Gus Yazid masih terdiam saat melihat Afil berlari melewatinya. Sedetik kemudian dirinya tersadar dan segera menyusul Afil menuju wastafel kamar mandi.
"Sampean tidak apa-apa dik?"
Gus Yazid bertanya di luar pintu kamar mandi, raut wajahnya nampak khawatir saat mendengar Afil yang muntah di dalam.
Cklek....
Afil membuka pintu kamar mandi dengan raut wajah pucat dan keringat dingin di dahi, perutnya pun dia pegang demi menahan sakit."Kenapa?"
Gus Yazid bertanya dirinya bingung dengan keadaan Afil."Maag Afil kambuh Gus "
"Astaghfirullah ... Kenapa telat makan?"
"Iya tadi lupa, Afil keburu mau setoran hafalan ke Gusnya "
Gus Yazid menatap Afil, terlihat jelas raut wajah khawatirnya.
"Maaf, harusnya saya tidak menyuruh sampean menunggu sendirian di ndhalem"
"Tapi...bukannya kemarin saya menyuruh dik Afil untuk setoran malam hari saja?"
Gus Yazid ingat betul jika dirinya menyuruh Afil untuk menyetorkan hafalannya pada saat malam saja selepas kegiatan santri di asrama.
Afil nampak berfikir, benar juga apa yang di katakan Gus Yazid, dirinya lupa bahwa hafalan harus di setorkan malam hari.
"Hehehe iya juga ....aduhh....!"
Hampir saja Afil jatuh, saat tanpa sengaja menginjak lantai dengan keadaan kaki basah belum pusing yang Afil rasakan membuatnya hampir kehilangan keseimbangan. Gus Yazid segera menuntun Afil menuju ruang tamu.
"Sampean duduk disini, Saya buatkan teh hangat dulu"
Gus Yazid mendudukkan Afil di sofa ruang tamu kemudian berlalu pergi untuk membuatkan Afil teh hangat.
Beberapa menit kemudian Gus Yazid kembali dengan membawa teh hangat dan juga makanan untuk Afil.
"Minum dulu tehnya secara perlahan, kemudian lanjutkan makan"
Afil menerima teh dan makanan yg Gus Yazid sodorkan, lalu melahapnya secara perlahan, sakit di perutnya sedikit mereda saat teh buatan Gus Yazid menyapa perutnya.
" Sudah Gus"
Ucap Afil pelan, perutnya memang belum sepenuhnya kenyang namun dirinya memilih berhenti karna jika di paksa untuk melahap semuanya, mungkin perutnya akan kembali sakit."Hari ini tidak perlu hafalan, istirahat saja" ucap Gus Yazid
"Enggeh Gus "
"Loh...dik Afil mau kemana?"
Gus Yazid bertanya dengan heran saat Afil beranjak dari duduknya kemudian pergi menuju pintu keluar.
"Kembali ke asrama Gus"
"Masuk...! Saya tidak mengizinkan sampean"
"Tapi Gus ..Afil sudah janji Sam..."
"Masuk dan istirahat di kamar "
Belum juga Afil menyelesaikan ucapannya Gus Yazid buru-buru menarik tangan Afil perlahan dan menuntunnya menuju kamar.
"Sampean tidak di izinkan kembali sebelum benar-benar sehat"
Afil mengalah dirinya menuruti keinginan Gus Yazid karna seperti nya beliau sudah mulai kesal.
"Enggeh Gus "
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai....Imamku (TERBIT)
General FictionAna Afidah Lailyah santriwati yg sudah lama menempuh pendidikan di pesantren Al falah Surabaya, kurang lebih 6 tahun lamanya. Di umurnya yg masih 17 dia sudah menjadi seorang istri dari Gus yang belum pernah ia lihat sebelumnya Menjadi suami bukanla...