3. Perhatian

39.6K 3.6K 15
                                    

Assalamualaikum teman-teman jangan lupa vote dan coment ya 😊

Maaf klo masih ada typo

Makasih buat teman-teman semua yang selalu support dan dukung author 🤗🤗🤗

Berikutnya author bakalan berusaha buat update cepet.

Bantu follow IG author ya @llfrda.us

============

Keesokan paginya Gus Yazid kembali mengunjungi Afil di rumah sakit.

" Assalamualaikum" Gus Yazid perlahan mengetuk pintu kamar inap afil

"Walaikumsalam, silahkan masuk" sahut suara dari dalam, rupanya itu suara Lia, semalam Lia menggantikan buk Dewi untuk menjaga Afil di rumah sakit.
Gus Yazid perlahan memasuki kamar pasien Afil, mimik wajahnya terlihat khawatir tatkala melihat Afil tidur dengan ekspresi menahan sakit mungkin panas tubuhnya kembali lagi.

"Gus...." Panggil Lia pelan dan sopan, dirinya sedikit kaget melihat Gus Yazid yang menyempatkan waktu untuk menjenguk Afil

"Bagaimana keadaan nya?" Tanya Gus Yazid pelan sambil terus memperhatikan sosok Afil

" Kumat lagi Gus, kata dokter ada kemungkinan ini gejala demam berdarah" jawab Lia pelan sambil menunduk.

Gus Yazid menghela nafas pelan seolah dirinya begitu frustasi dengan keadaan Afil, tentu saja baru 1 hari dia melihat istri namun sudah dalam keadaan sakit. Ingin rasanya beliau menemani namun apalah daya pekerjaan di pesantren tengah menunggunya.

" Saya permisi dulu...tolong jaga dik Afil ya ...dan usahakan kamu jangan sendirian, ajak satu temanmu lagi untuk menjaganya, assalamualaikum" tutur Gus Yazid sambil berlalu pergi

"Walaikumsalam" jawab Lia

=======

Sudah 3 hari Afil berada di rumah sakit, meski keadaannya mulai membaik namun dokter belum mengijinkan Afil untuk pulang.

" Eh mbak Afil tau gk ? Selama mbak sakit nih Gus Yazid itu sering bgt mengunjungi mbak, sehari itu bisa sampek 3x atau lebih" ucap Lia girang, saat ini mereka sedang berbincang santai untuk menghilangkan rasa bosan di kamar pasien.

"Oalah iya tuh bener bgt ... aku aja sampek heran, setauku nih ya Gus Yazid itu cuek bgt orangnya apalagi masalah perempuan"imbuh Afifah semangat

"Alah...mosok? Mungkin beliau hanya khawatir aja sama keadaan santrinya" sangkal Afil sambil tertawa

"Eh....eh.... gk mungkin itu, masak nih ya seorang Gus alias putra kiai, rela-relain buang waktunya buat jenguk santriwati, aku nih curiga loh mbak Afil" Afifah kembali menjawab

" Curiga apa?" Tanya Afil penasarn

"Kyknya si Gus Yazid itu naksir toh sama kamu mbak, hahahahhahaha" lagi Afifah mengucapkan kata yang menurut Afil adalah omong kosong belaka membuat mereka yang berada di kamar itu tertawa.

"Tok...tok .. assalamualaikum"
Ketukan pintu kamar itu seketika membuat mereka semua menutup mulut, takut jika orang di balik pintu itu adalah Gus Yazid

"Walaikumsalam silahkan masuk" jawab Lia sambil membukakan pintu

"Loh kang Zain?" Heran Lia melihat salah satu Abdi ndhalem menemui mereka, kang Zain tersenyum seraya menyodorkan sebuah bingkisan pada Afil.

"Dari Gus Yazid " ucap kang zain, sementara Afil terheran-heran begitupun dengan Lia dan Afifah.

============

Setelah seminggu berlalu akhirnya pagi ini Afil di perbolehkan untuk pulang ke pesantren, keadaanyapun sudah membaik

"Akhirnya....aku rindu banget sama kamarku ini" girang Afil saat sampai di kamar pesantren

Hai....Imamku (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang