Hari Senin telah tiba, semua penghuni rumah komplek perumahan itu disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Begitupun dengan keluarga Emran dan keluarga Rania, mereka sibuk dengan segala urusan yang akan mereka urus. Pagi ini, Rania dan Naomi diantar oleh sang abi ke sekolah mereka. Kebetulan sekolah mereka sama, hanya saja beda tingkatan. Kalau Rania sudah kelas 9 SMP, sedangkan Naomi menduduki bangku kelas 7.
Setibanya di tempat tujuan, Rania dan Naomi bersalaman dan tak lupa mengucapkan salam kepada abinya. Setelah itu baru deh, mereka melangkahkan kaki mereka menuju kelas masing-masing. Sesampainya Rania di dalam kelas, tiga sahabatnya itu sedang menunggu kedatangannya.
" Ya ampun Rania, lo kemana aja sih. Kita ini udah nungguin kamu dari tadi loh. " omel Hazel.
" Hazel sabar napa sih. Rania baru sampai, langsung lo omelin aja nih. " sahut Linda.
" Udah deh kalian jangan pada ribut. " ucap Sesil sambil melerai kedua sahabatnya itu.
" Maafin Rania ya teman-teman. Karena aku, kalian jadi saling tunggu menunggu deh. " ujar Rania. Ketiga sahabatnya itu langsung memeluk dirinya dan melangkah keluar kelas untuk mengikuti upacara.
Selesai upacara, semua siswa-siwi SMPN 12 memasuki kelas masing-masing sambil menunggu guru yang akan memasuki kelas mereka. Di kelas IX-C yang ramainya seperti pasar malam, tiba-tiba guru matematika yang bernama Pak Amar memasuki kelas mereka diikuti dengan sosok anak laki-laki yang tidak pernah mereka lihat. Yang tadinya kelasnya ramai seperti pasar malam, tiba-tiba sepi seperti kekosongan hati, bisa aja nih author^^. Karena guru sudah memasuki kelas XI-C, Adnan sebagai ketua kelas langsung memulai menyiapkannya.
" Sebelum pelajaran pada pagi hari ini dimulai, alangkah baiknya kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai. " ucap ketua kelas.
" Selesai, memberi salam. " ucap ketua kelas lagi.
" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu. " semua murid kelas XI-C serempak mengucapkan salam.
" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu. " jawab Pak Amar.
" Sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran hari ini, kali ini di kelas ini akan ada murid baru pindahan dari Surabaya. Silahkan nak, memperkenalkan diri. " ucap Pak Amar ramah kepada anak itu.
" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu teman-teman... " salam murid baru itu.
" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu... " jawab murid XI-C.
" Perkenalkan nama saya Daffin Faaz Ilman biasa dipanggil Daffin atau Faaz. Saya murid baru pindahan dari SMPN 45 Surabaya. Saya tinggal di Komplek Perumahan Bunga Teratai. " ucap murid baru yang bernama Daffin itu.
Rania yang mendengarnya itu hanya mengucapkan kalimat " Oh " dalam hatinya. Tapi entah kenapa wajah laki-laki itu tak asing baginya. Tapi dimana dan kapan ia bertemu ya??? sedang membuka memori ingatannya tiba-tiba Hazel menyenggol sikut Rania dan lamunannya menghilang.
" Hey Rania, lo lamunin apaan sih? " tanya Hazel penasaran.
" Hah melamun? siapa? Aku? " tanya Rania balik.
" Ya iyalah masa gue. Atau jangan-jangan lo ngelamunin anak baru itu ya? Ciee Rania. " goda Hazel yang membuat sahabatnya itu jengkel.
" Apaan sih, Rania gak ngelamunin dia. Aku itu cuman membuka memori dalam otakku rasanya gak asing itu orang. " bantah Rania dan malah makin diejek oleh Hazel.
" Dah ah kalau kamu begitu, mendingan aku dengerin mereka ngomong. " ucap Rania kesal.
" Cie yang lagi ngambek, Hazel cuman bercanda loh. " jawab Hazel tapi malah tak mendapat respon apa-apa dari teman sebangkunya itu.
" Dirasa sudah cukup perkenalannya ya. Daffin silahkan kamu duduk di belakangnya Hazel ya. " ucap Pak Amar sambil menunjuk ke arah tempat yang dimaksud.
" Baik pak. " jawab Daffin. Daffin mulai melangkahkan kakinya menuju tempat yang dimaksud itu. Tak sengaja matanya melirik perempuan berhijab instan berwarna putih itu. Ya, Daffin tahu perempuan itu yang semalam ia lihat di rumahnya. Kini dia harus mencari tahu siapa perempuan yang membuat dirinya terpikat itu.
" Baik anak-anak, sekarang kita masuk ke bab transformasi. Buka buku paketnya halaman 67. " perintah Pak Amar kepada para muridnya.
Tak terasa bel istirahat telah berbunyi, semua murid SMPN 12 keluar dari kelas masing-masing. Ada yang ke kantin, ada yang ke kelas teman-temannya, ada juga yang ke toilet, bahkan ada yang masih setia di dalam kelasnya.
" Guys, kita ke kantin yuk! " ajak Sesil kepada sahabatnya itu.
" Yuk. " ucap Linda dan Hazel serempak.
" Aku gak dulu deh. " ucap Rania, dan ketiga sahabatnya itu menatap dirinya dengan tanda tanya.
" Kenapa? kamu lagi puasa Ran? " tanya Linda.
" Aku lagi gak puasa, lagi haid sayang. " jawab Rania.
" Terus kenapa? " tanya Linda lagi.
Belum dijawab oleh Rania, eh Hazel malah menjawab.
" Paling Rania lagi irit pengeluaran. " sahut Hazel.
" Ye... yang ditanya siapa yang ngejawab siapa. Sok tahu lo Hazel. " ucap Sesil.
" Sok tempe bukan tahu, wlee... " ledek Hazel kepada Sesil.
" Udah deh Hazel, kamu itu ngeledek terus ya. " ucap Rania kesal.
" Hayo loh ummi marah sama Hazel. " ucap Linda.
" Ampun ummi, lain kali Hazel gak mau ngeledek lagi. " ucap Hazel memelas.
" Lebay kamu Hazel, kebanyakan nonton drama korea keknya. " ucap Rania sambil mencubit pipi temannya itu.
" Gak apa-apa sehat ini kok. " jawab Hazel.
" Ok, jadi Rania kenapa gak mau ke kantin? " tanya Linda lagi.
" Yang dikatakan Hazel memang benar, aku lagi irit pengeluaran. Mungkin aku jajannya nanti pas istirahat ke dua. " ucapnya.
" Ok deh, kalau gitu kita bertiga pergi dulu ya mi. " ucap Sesil.
" Iya anak-anaknya ummi. " jawab Rania dengan senyumnya itu. Mereka akhirnya meninggalkan ia di dalam kelasnya itu. Untung saja masih ada beberapa perempuan di kelasnya, jadi ia tak akan merasakan takut.
Note :
Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas mengatakan,
فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
"Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Anta ma'a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai)."
Dalam riwayat Thobroni dalam Mu'jamnya, dari 'Aisyah secara marfu' (sampai pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam),
لَا يُحِبّ أَحَد قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْم الْقِيَامَة
"Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat nanti."
(Lihat 'Aunul Ma'bud, 11/164, Asy Syamilah).
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Prayer
Teen Fiction"Aku akan memohon kepada Allah untuk berjumpa denganmu dua kali, sekali di dunia ini dan sekali lagi di surga." Raina, perempuan shalihah yang mencintai seseorang dalam doa. Ia sama sekali tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada Emran dan dia...