Part 18

2 2 4
                                    

Xavier POV

Seorang pria gagah itu sedang mondar-mandir di dalam kamarnya. Sambil memandangi layar smartphone miliknya ia bingung harus mengetik apa di akun yang ia tuju.

" Ayo dong otak cepat berpikir. " gumamnya.

" Apa gue sapa dulu ya? cermin mana cermin. " grutunya.

Saat di depan cermin, ia terus mengekspresikan dirinya pada saat ini menyapa seorang perempuan. Tapikan dia mau chat doang bukan ketemuan.

" Hai Rania, kamu lagi apa? " ucapnya di depan cermin.

" Ah tidak-tidak, itu tidak bagus. " komennya.

" Ayo dong Xavier, keburu Rania tidur. " grutu Xavier.

Karena ia lelah terus-terusan berpikir, jadinya ia pasrah untuk memulai percakapan dengan perempuan itu.

" Dah lah gue pasrah aja. " ucapnya pasrah.

Akhirnya ia mengetik beberapa pesan ke akun instagram milik Rania, setelah ia mengirim pesan itu. Ia terus saja menunggu pesan dibalas oleh Rania, tapi yang ada malah nihil. Ia malah tidak menemukan jawaban apapun dari Rania.

" Apa gue kurang ganteng dimana Rania ya? " ucapnya bingung.

" Gak mungkin, kan gue cowok terganteng se dunia. Masa iya gue gak ganteng. " jawab dirinya sendiri.

" Ok Xavier, tenangkan diri lo. Maybe dia lagi sibuk, dan lo harus pahami itu. " ucapnya sambil menenangkan diri.

" Tapi gue gak bisa tenang, arghhhh... " frustasi.

Saat jam sudah menunjukkan di angkat 9, ia masih menunggu sembari memikirkan hal-hal konyol.

" Gue udah gak tahan lagi, gue telpon dia sekarang. " tekad bulat Xavier pun muncul tapi seketika redup lagi.

" Kalau gue telpon dia,  emang Rania bakalan angkat? kalau udah tidur gimana? terus kalau tiba-tiba diangkat, gue harus buat topik apa?! " Xavier benar-benar bimbang, semua ini akibat ia bertemu dengan Rania. Jika itu tidak terjadi, maka dunia Xavier dalam keadaan baik.

Xavier membuka smartphone nya kembali dan mendapatkan pesan dari Rania. Ekspresi bahagia pun ia tampilkan, ternyata ada hasilnya juga ya ia menunggu balasan dari Rania.

" Ok Xavier, lo harus tenang. " gumamnya.

Via chat instagram

Halo juga kak, maaf tadi masih belajar. - Rania.

Beberapa menit kemudian...

Hey Rania, kamu kemana saja? masa orang ganteng seperti ini kamu cuekin gitu. - Xavier.

Bukan dicuekin, tapi emang tadi lagi sibuk. - Rania.

Oghey, kakak percaya. - Xavier.

Memangnya kakak ada perlu apa chat aku ya? - Rania.

" Pertanyaan macam apa ini?! " batin Xavier.

" Mati gue, mati. Gue harus jawab apa? gak punya topik lagi. " ucapnya kebingungan. Dan pada akhirnya Xavier hanya meminta follback.

Follback kakak👍 - Xavier.

Ya itulah yang ia ketik sekarang ini, menyesal pasti karena ia tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Setelah membalas pesan Rania, Xavier tidak bisa tidur sama sekali. Rasanya tadi pengen memukul diri sendiri.

" Arghhh... Gue payah banget sih, kalau minta difollback doang kenapa gak ngetik dari tadi. " omelnya.

" Gue malu banget asli, semoga saat bertemu dengannya. Rania gak bahas itu atau paling tidak melupakan kejadian itu. " ujarnya. Kini ia memejamkan matanya meskipun ia sendiri sulit tidur akibat ulahnya sendiri.

Love in PrayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang