Semenjak kejadian Rania diomeli Daffin, ia jadi sering meminta izin kepada temannya itu. Karena sering melihat mereka berdua jalan bareng, membuat banyak gosip yang beredar mengenai Rania dan Daffin.
" Guys, lihat deh perempuan itu. Penampilannya sih oke seperti lulusan pesantren tapi masa jalan sama cowok. " ucap salah satu siswi yang tidak ia kenal.
" Percuma berhijab tapi gak tahu malu. " ucap siswi yang lainnya.
" Denger-denger mereka satu kost loh. " ucap siswi yang menatapnya dengan sinis.
Makin ia melanjutkan jalannya menuju kelasnya, makin banyak hinaan yang ia dengar dari satu sekolah. Ingin menangis rasanya, tapi percuma buat apa menangisi yang tidak penting.
" Ya Allah... Kuatkanlah hamba-Mu ini. " batin Rania.
Sedangkan Daffin yang mendengar semua hinaan yang mengarahkan kepada temannya itu merasa tidak terima. Ingin sekali Daffin menutup mulut mereka yang berani menghina Rania, tapi ini sekolah ia tak mau mendapatkan masalah.
" Sabar Rania, mungkin ini ujian dari Allah untuk melihat seberapa istiqamahnya hijrahmu. " ucap Daffin sambil menenangkannya.
Ya perkataan Daffin ada benarnya, ia langsung berusaha untuk tegar menerima semua hinaan yang mengarah kepadanya. Setibanya di dalam kelas, Winta, Syakira, dan Salsa membawa ia ketempat duduknya.
" Pasti kamu dengar sesuatu yang tidak baik. " ucap Syakira.
" Iya aku mendengar semuanya. " jawab Rania masih seolah-olah tak percaya.
" Emang benar-benar sih itu orang minta di lem mulutnya pakai lem tikus. " sahut Winta kesal.
" Ho'oh, berani sekali mereka menghina dirimu. Padahal kamu kan gak punya salah apa-apa sama mereka. " ucap Syakira sewot.
" Udah teman-teman, mungkin ada orang yang tidak menyukai kedekatan Rania dan Daffin. Lagipula teman kita tidak punya hubungan apa-apa selain teman. " ujar Salsa lembut.
" Pasti, gue jadi penasaran siapa sih yang buat ulah. " ucap Winta penasaran.
" Mungkin gerombolan fans nya Daffin kali. " sahut Syakira.
" Fans? Daffin punya penggemar? " tanya Rania tak percaya.
" Lah lo baru tahu Ran? lo kemana aja. " kaget Winta.
" Iya aku baru tahu malah. " ucap Rania polos.
" Daffin itukan anak basket nah rata-rata anak basket itu ganteng-ganteng gila. Gue akui Daffin ganteng tapi masih gantengan oppa gue. Terus juga Daffin itu smart, ya wajar aja kalau Daffin punya fans. Tapi sayangnya penggemarnya Daffin belum tahu apa-apa lebih jauh mengenai Daffin sehingga membuat mereka memiliki asumsi kalau kalian itu pacaran. " jelas Winta.
" Cie yang mengakui kegantengan si Daffin. " ledek Syakira.
" Ya kan gue berbicara sesuai fakta. Tapi masih gantengan oppa gue keleus. " ucap Winta sewot.
" Lah kok sewot sih Win? Wah lo jangan-jangan suka sama Daffin ya? gue bilangin ah. " ledek Syakira.
" Astagfirullah, jangan macam-macam lo ya Sya. Gue tabok nih. " ucap Winta, dan terjadilah aksi kerjar-kejaran mereka berdua. Sedangkan Rania sulit mempercayai kalau Daffin punya fans.
" Dah lah Rania, gak usah dipikirin. " ucap Salsa menenangi teman sebangkunya.
.
.
.
Hari ini pulang cepat karena semua guru ada rapat penting. Semua murid SMK Telkom Jakarta meninggalkan kelasnya masing-masing terkecuali yang piket. Karena hari ini adalah jadwal Rania piket jadi ia harus membersihkan kelasnya terlebih dahulu. Setelah membersihkan kelas, Rania menyempatkan diri ke kamar mandi untuk membersihkan hijab instannya yang kotor. Saat hendak membersihkan bagian yang kotor tiba-tiba masuk segerombolan perempuan yang tidak ia kenal menghampiri dirinya. Awalnya Rania berpikir kalau mereka ingin berkaca, tapi saat Rania berpindah posisi ia dicegat oleh segerombolan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Prayer
Roman pour Adolescents"Aku akan memohon kepada Allah untuk berjumpa denganmu dua kali, sekali di dunia ini dan sekali lagi di surga." Raina, perempuan shalihah yang mencintai seseorang dalam doa. Ia sama sekali tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada Emran dan dia...