BRAKK!!!"kenap-"omongan satria terpotong karna melihat Tia dengan keadaan membungkuk dan sedang mengambil pecahan gelas kaca.
"eh, kenapa pada masuk semua?"tanya Tia polos.
"kamu tadi kenapa teriak sayang?"tanya Yogi yang dihadiahi timpukkan dari Tia.
"sakit yang"adu Yogi ke Tia.
"yang, yang, yang, kau kira aku kuyang gitu hah!!!"teriak Tia kepada Yogi.
"udahlah jan tengkar mulu, gimana keadaanmu?"lerai fia yang diakhiri dengan pertanyaan.
"ana bikhayr"jawab tia menggunakan bahasa Arab.
setelah mengatakan itu Tia keluar ke ruang tamu dan di kejutkan dengan posisi Alwi yang sedang tidur di bawah yang hany beralas karpet bulu.
"Rafi, ambilkan selimut Doraemon ku sama bantal"ucap Tia memerintah.
selang beberapa menit kemudian Rafi kembali dengan membawa apa yang di perintahkan oleh Tia.
saat Rafi memberikan apa yang Tia minta
lalu dengan santai Tia memakaikannya ke badan Alwi yang terlihat kedinginan.semua orang yang melihatnya tersenyum lebar ketika melihat kejadian yang terjadi di depan mata mereka.
setau mereka Tia paling anti yang namanya peduli dengan lelaki yang tidak ia kenali.
"ngapain, liat kek gitu"sarkas Tia.
"aku keluar dulu, males dikamar terus"ijin Tia.
ceklek....
setelah Tia pergi dari kamar tidurnya semua orang senyum karna melihat sifat Tia telah kembali.
setelah keluar kamar Tia bertanya tanya kenapa rumahnya tak kunjung ramai karna setahu Tia malam ini ada acara dakwah kak Alwi dan pasti banyak yang datang.
"ayah, kenapa masih sepi? kan seharusnya di rumah jadi ramai?"tanya Tia pada pakdenya.
"acaranya kita undur besok, karna tadi ada saudara kita yang meninggal jadi kita undur besok malam"jelas pakdenya Tia.
setelah pakdenya Tia berbicara seperti itu tanpa diduga seorang pengacara datang dengan wajah berseri.
"loh, om kai ngapain kesini? sidangnya udah selesai?"tanya Tia kepada pengacara tersebut.
"iya, udah selesai dan Alhamdulillah kamu mempunyai seluruh warisan dari kakek Ali dan nenek Mardiyah"ucap sang pengacara dengan pelan.
"YES!!WOHOO"teriak Tia sambil Loncat loncat.
"tapi kamu juga harus memenuhi semua persyaratan yang diberikan kakek dan nenek mu"ujar pengacara sambil tersenyum jail.
"ish, ngapain sih diingetin lagi soal itu, pokoknya tenang aja semua nya sudah aman terkendali"ujar Tia.
"ya sudah saya pamit pul-, eh pak mahdar?"tanya pengacara itu.
"loh, pengacara kai, ngapain kesini"tanya Abi mahdar basa basi.
"biasa kan aku punya amanat dari kakak Ali buat cucunya"jawab pengacara kai sambil mendudukkan pantat nya di kursi sebelah Abi mahdar.
"dia udah tau perjanjiannya kan?"tanya Abi yang mulai serius.
"udah tau kok tenang aja"ucap pengacara kai.
"saatnya dia tahu bahwa saya temannya kakak Ali dan kakak Ali meminta agar cucunya yang mendapatkan warisannya harus mondok di Arab Saudi"ucap Abi mahdar.
"cepat beritahu sekarang pak, takutnya jika ia semakin besar, akan menyumbat cita citanya"ujar pengacara kai.
"hm, nantik malam saya akan memberitahu dia semuanya"ujar Abi mahdar sambil memberikan senyumnya yang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)
Romancehai guys ini cerita pertama aku jadi maaf kalok banyak typo ya.... tapi ini cerita fiks author yang mikir, ingat author yang mikir ok. see you next time 🗿😌....