*25*

644 53 5
                                    


🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

pagi ini terlihat banyak orang yang berlalu lalang sedang melakukan pekerjaan mereka

hari ini adalah hari yang membuat Alwi gugup setengah mati. Sudah semalaman ia berlatih bersama Abi serta Kakak ipar nya

"saya nikahkan-" ucap Alwi yang membuat Abi sedikit emosi

"heh! itu buat wali nya, ente itu pengantin nya bukan wali, yang jadi wali itu ane!" ucap Abi dengan nada emosi dan terlihat marah karena sudah semalaman Alwi belajar mengucapkan ijab qobul

salah salah dan salah, itu yang Abi katakan semalaman ini karena Alwi terlihat sangat gugup. "kakak tau kamu gugup wi, tapi coba fokus dan jangan terpancing sama hal lain!" setelah kakak ipar Alwi memberi peringatan, Alwi mengambil nafas panjang dan siap untuk mengulangi kalimat ijab qobul

"saya terima nikah dan kawin nya ... aduh Alwi lupa lagi!" ucap Alwi dengan menepuk jidatnya

"yahh!"ucap Abi dan kakak ipar nya dengan bersamaan

"kalo pake bahasa Indonesia ga lancar kita pake plan b aja!" usul kakak ipar Alwi dengan semangat membara

"iya, abi setuju!"

Alwi terlihat bingung dengan keadaan ini "plan b? yang mana?" tanya Alwi dengan mengerutkan keningnya

"kita pakai bahasa Arab saja, lebih singkat" jelas Abi

Alwi yang mendengar itu hanya ber-oh ria saja karena dia memang sudah hafal dengan kalimatnya

"ayo kita latihan sebentar, beberapa jam lagi kamu bakal meminang idaman mu hahaha" goda kakak ipar Alwi dengan mencolek pipi Alwi dengan halus

Alwi yang menjauhkan wajahnya dari sentuhan sang kakak ipar dan melihatnya dengan tatapan terkejut plus jijik

disisi lain ...

"nak, beberapa jam lagi kamu bakal jadi milik orang lain dan ibu tidak bertanggung jawab lagi dengan kamu, ibu harap kamu menjadi istri yang baik dan patuh sama suami kamu ya" ucap ibu tia dengan nada yang kecil dan sedikit meneteskan air mata

tia terdiam dan membisu saat sang ibunda memberi sedikit wejangan agar ia menjadi istri yang berbakti kepada sang suami

"tapi tia tetep bisa pulang kesini kan?" tanya tia kepada sang nenek dan sang ibunda

lalu beberapa saat kemudian sang nenek menghampiri tia dan mengelus rambut yang tertutup dengan dengan hijab syar'i nya

"kapan pun kamu bisa pulang kesini" ujar sang nenek

kemudian sang nenek dan ibunda berniat ingin pergi dari kamar tia dan kembali ke aula hotel untuk memastikan semua nya sudah tertata dengan rapi ati ada yang kurang

setelah kedua orang itu turun, tia dan berkaca dan melihat dirinya yang diberikan hiasan dari atas sampai bawah

ia terlihat seperti princess di buku anak anak. Gaun putih pilihan Alwi serta Mahkota yang dipilih oleh mertua untuk dirinya sendiri

semua ini telah Alwi siapkan sehingga tak membebani tia sedikitpun. tia merasa sedikit berat dengan gaun yang Alwi pilih
tapi mau gimana lagi, semua Alwi yang milih jadi tia hanya bisa nurut saja

cekrek!!

tia mengambil foto saat berdiri di depan cermin dan berniat ingin memposting nya. setelah itu ia kembali duduk dipinggir kasur dan tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu

tok ... tok ... tok ...

"masuk aja" titah tia

setelah itu orang yang mengetuk pintu memasuki kamar tia dan tak lupa berucap salam saat masuk

Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang