*36*

587 42 15
                                    


• •
• • •
• • • •
jangan lupa votemen yah
• • • •
• • •
• •

***

Pagi hari pun telah tiba, setelah sarapan semua orang kembali kepada kesibukannya masing masing dan terutama bagi Alwi. Ia harus berpisah dengan sang istri selama tiga hari karena ada jadwal untuk sholawat akbar di luar kota

"alat mandi udah?" tanya tia sembari memegang selembar kertas di tangan kanan nya

Alwi mendengarkan pertanyaan dari sang istri itu "udah" jawab Alwi dengan lembut

"baju sudah, alat mandi sudah, baju koko sudah, alat sholat sudah" ucap Alwi yang didengar oleh tia

"ada satu yang kurang" saut Alwi sembari mengacungkan jari telunjuk nya

tia memiringkan kepalanya "apa?" tanya tia dengan tatapan polos kepada sang suami itu

Alwi mendekat kearah tia dan menjawab nya "kamu" jawab Alwi dengan singkat lalu memeluk tubuh sang istri

"ayo ikut sama aku" rengek Alwi yang masih dalam pelukan hangat sang istri

tia mengelus punggung Alwi dengan lembut "aku disini aja" tolak tia dengan halus kepada sang suami

"ayoo dong ikut sama akuu" ucap Alwi yang masih merengek seperti anak kecil di pelukan tia. kemudian tia mengambil nafas panjang dan menghembuskan nafasnya dengan pelan "kakak hati hati ya dijalan, jangan lupa doa" Alwi mendengarkan amanat dari sang istri

"ayo ikutt" rengek Alwi yang masih mencoba membujuk sang istri agar ingin pergi bersamanya kali ini. Tia menggeleng yang berarti ia menolak permintaan Alwi "maaf ya sayang, kali ini aku ga bisa ikut dulu" ucap tia

"tapi aku janji kalau kamu sudah pulang bakal aku kasih hadiah" lanjutnya

Alwi menghentakkan kakinya pelan "aaaaa gamau hadiah, aku cuman mau kamu ikut sama aku" bujuk sekali lagi namun tetap tia tolak

"yasudah kalau gamau ikut" sentak Alwi yang merajuk dengan sang istri

tok...tok...tok...

"wi, ayo berangkat!" teriak abi dari seberang pintu kamar milik Alwi dan tia

"iya bi!" jawab Alwi dengan lantang

Alwi mengambil kopernya dan menyeretnya tanpa melirik kearah sang istri, tia yang merasa tak nyaman dengan sikap Alwi itu langsung memegang lengannya sehingga langkah Alwi terhenti

"kenapa?" tanya Alwi dengan cuek "maaf aku ga bis-" sebelum selesai mengatakan semuanya, Alwi langsung memotong pembicaraan itu "iya gapapa, aku berangkat dulu assalamualaikum" pamit Alwi yang tak lupa tia bersalaman dengan sang suami

setelah menutup pintu kamar, tia merasa sendirian karena Alwi yang sedang melaksanakan acara diluar kota "sepi banget kalau ga ada kakak" gumam tia sembari berjalan menuju meja kerja milik alwi

"kakak ngambek sama aku ya?" tanya tia pada dirinya sendiri yang masih bingung dengan sikap Alwi itu

tia menunduk lesu seperti memikul beban banyak sekali. tia melihat ke arah kaca yang menampilkan wajahnya yang kembali kusam karena akhir akhir ini ia jarang perawatan karena sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang penulis

Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang