*18*

434 46 4
                                    


'halo sayang, gimana kabarmu hm?'

"k-kamu siapa?!"

'kamu ga perlu tau sayang, yang penting kamu selamat dan bisa bersamaku selamanya'

"maksut anda apa ya?"

'kamu akan tau semuanya, tenang saja'

"aku dimana? kenapa semua nya gelap?"

'kamu takut kegelapan ya sayang? kamu ga sendirian masih ada aku disini yang selalu setia menunggumu'

"hentikan pembicaraan ini saya risih!"

'aku akan selalu menunggumu sampai melupakan pria yang pernah kamu cintai'

"stop pembicaraan ini! sebenarnya anda ini siapa?! kenapa anda memanggil saya dengan sebutan sayang?!"

'ups, waktu kita hampir habis. baiklah aku akan memberikan kamu sebuah clue ya'

'aku adalah orang yang akan membahagiakan mu sehidup semati dan aku yang akan menuntun mu ke jalan yang baik serta menjadi pemimpin keluarga yang berguna'

"apa sih maksut kamu?! saya ga paham apapun!"

'aku Lauhul Mahfudz kamu, aku janji akan menikahi mu'

"siapa namamu?!"

'sstt, kamu ga boleh tau intinya aku akan datang ke rumahmu'

'sampai jumpa kembali Yaa zaujati'

"t-tunggu"

•••••••

"ukhh" rintihan itu terdengar pelan dan menyakitkan saat tia berusaha duduk

terlihat ruangan yang berwarna putih serta berbau obat serta perawat yang sedang berlalu lalang di kamar ini

"ti, kamu sudah sadar" fia yang melihat tia duduk langsung memeluknya dengan erat

"loh kok pada ngumpul disini? itu anak siapa fi?"tanya tia yang bingung dengan keadaanya sekarang

banyak teman bahkan keluarganya yang berkumpul di kamar ini, mereka semua menangis dengan keras dan membuat tia semakin tambah bingung

"waitt, ini kenapa semua? trus kok ini ada bayi? terus yogi kok megang tangan cewe? siapa cewe itu?"banyak hal yang tidak diketahui oleh tia akhir akhir ini

tia merasa telah bangun dari hibernasinya badannya terasa pegal dan badannya semakin mengurus "tia untung kamu ga jadi pergi"

tiba tiba saja satria berkata seperti itu yang sangat membuat tia bingung dan membuat kepalanya kembali merasakan sakit kepala

semua orng dengan sigap memanggil dokter dan membiarkan dokter memeriksa keadaan tia saat ini "ini sebuah mukjizat dari tuhan yang maha esa, beliau memberikan kesempatan kepada adek tia untung melanjutkan hidupnya" ujar sang dokter

"hah? emang aku kenapa? kok muka kalian kek abis ngeliat mayit hidup lagi si"
tanya tia

"aku ceritain, kamu dulu kecelakaan ti, hampir terlindas truk badanmu tapi karena kecelakaan itu kamu koma"

"aku koma? berapa hari?"

"setahun" jawab semua orang yang ada di dalam kamar tersebut

"HAH!, ASTAGFIRULLAH SETAHUN TIDUR DI ATAS RANJANG TANPA GERAK DONG!"ujar tia yang terkejut

"iya"jawab fia

tia menghela nafas panjang dan melirik semua orang di ruangan itu dengan intens dan mulai bertanya satu persatu kepada semua orang

Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang