gedung pernikahan ...
•
•
•
•'tema yang indah' ucap tia di dalam hati saat melihat dekorasi pelaminan yang soft, pelaminan ini di dominasi oleh warna pink dan putih serta properti yang berwarna emas
terlihat sepasang kekasih sedang membeberkan kemesraan mereka oh tunggu!, bukan kekasih tetapi suami istri
mereka telah sah menjadi suami istri semenjak beberapa jam yang lalu, tia mendengarkan Gus Fikri yang melantunkan ijab kabul yang lancar serta tegas
POV ...
'Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan'
'para saksi sah?'
'sah!'
tes ...
satu tetesan air mata lolos dan menembus cadar yang tia kenakan, sakit namun tak berdarah, itu yang kini ia rasakan
melihat teman yang ia percaya sebagai rumah curhatnya sekarang dinikahi oleh pria yang ia sukai
satria dan Yogi yang duduk di sampingnya hanya bisa menenangkan lewat ucapan saja dan tak berani berkutik saat melihat air mata jatuh dari mata yang indah itu
'its okey, masih banyak cowo lainnya kok'ucap Yogi yang makin membuat tia menangis sesenggukan
'lu ngomong apaan sampe bikin tia tambah nangis gi?! gila lu'ucap satria yang panik saat melihat cadar cream nya itu basah dengan air mata nya
'gw cuman mau nenangin dia sat'ucap Yogi yang juga ikut panik melihat tia kembali menangis
'aku mau ganti cadar dulu ya, sambil nenangin diri di kamar mandi' setelah mengucapkan itu tia langsung bergegas mengambil cadar cadangan di tasnya lalu pergi menuju kamar mandi
satu jam kemudian ...
sudah satu jam tia berada di kamar mandi, ia hanya terduduk di wc dan melamun ntah memikirkan apa
tak lama kemudian tia merasa tangannya bergetar karna benda pipih yang ia pegang, setelah mendapat panggilan dari Yogi, tia langsung kembali ke aula
'kita salaman sekarang?'tanya pengacara kai kepada mereka bertiga
'rame banget om, nunggu sedikit lebih renggang barisannya'. usul Yogi
POV END ...
terhitung sudah satu jam mereka menunggu antrian orang yang ingin bersalaman dengan kedua mempelai
tia berdiri dan mengambil nafas berat untuk melihat ke arah pelaminan yang sangat cerah itu
"ayo"ajak tia dengan nada yang tegas dan sedikit mengambil nafas gusar
Yogi, satria serta pengacara kai hanya mengikuti ucapan tia agar ia tidak sedih lagi
saat berada di samping pelaminan hal yang seharusnya tidak dilihat oleh tia malah terlihat dengan jelas membuat tia kembali meneteskan air mata
tia melihat Gus Fikri senang menyuapi istrinya dengan tatapan serta senyuman yang manis ia berikan kepada istrinya itu
tia memalingkan wajah kearah belakang dan mengeluarkan air mata sedikit. Hal itu terlihat oleh yogi satria dan pengacara kai dengan jelas
"udah gausah nangis lagi, tia anak kuat!"ucap pengacara kai dengan tangan kanan setengah diangkat dan jari jemarinya di tekuk seperti sedang membentuk batu
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)
Roman d'amourhai guys ini cerita pertama aku jadi maaf kalok banyak typo ya.... tapi ini cerita fiks author yang mikir, ingat author yang mikir ok. see you next time 🗿😌....