*06*

853 76 2
                                    


hari semakin gelap dan rumah Tia pun semakin ramai dengan kedatangan semua saudara Tia.

Alwi yang sedang bersiap diri menggunakan jubah putih serta tak lupa sorban yang selalu ia pakai di setiap acara

"Alwi kamu sudah selesai belum?!"tanya Abi mahdar.

"bentar!"saut Alwi dalam kamar tersebut.

"cepetan, udah ditunggu sama orang loh!"ucap Abi yang langsung meninggalkan kamar Alwi sambil mengusap dada.

"ya Allah, punya anak cowo tapi sekalinya ganti baju butuh berabad abad untuk memilihnya"ucap Abi pelan.

10 menit kemudian....

Alwi keluar dengan di antar oleh pamannya Tia dengan gagah.

Alwi yang sedang mencari seseorang dan ingin melihatnya untuk terakhir kalinya.

"silahkan duduk"ucap pamannya Tia dengan ramah.

Abi yang terus meneliti raut wajah Alwi yang terlihat mencari seseorang.

"stttt, cari siapa sih?"bisik Abi kepada Alwi.

Alwi yang mulai salah tingkah langsung menggeleng kan kepala dan diakhiri dengan senyuman salting nya.

"cari dek Tia ya?"tanya Abi yang sedikit mengeraskan suaranya.

"m-mana ada!"elak Alwi dengan wajah yang memerah.

Abi yang puas telah menggoda anak laki laki nya ini pun tertawa puas.

"nak Tia!!"teriak Abi yang membuat Alwi melotot tak percaya.

Tia yang merasa ada yang memanggilnya pun langsung menoleh dengan cepat.

tak disangka dari semua orang yang hadir, hanya Alwi dan Tia yang memakai baju berwarna putih.

Abi yang mulai memahami jika baju yang dikenakan Alwi dan Tia itu sama mulai menggoda Alwi sekali lagi.

"Abi manggil?"tanya Tia.

Alwi yang melihat Tia terpaku melihat penampilan Tia yang memakai gamis putih polos plus manset tangan dan juga terpadu dengan sepatu dan jilbab yang senada membuatnya semakin cantik.

"itu kamu dicariin Alwi"ucap Abi sambil menyenggol lengan Alwi.

"eh, anu kapan acaranya dimulai?"tanya Alwi mendadak.

"oh, kalok masalah itu menunggu perintah dari paman adek"jawabnya dengan senyum yang manis.

"kalok begitu adek permisi dulu mau latihan piano"pamit Tia.

Alwi yang terus menerus melihat Tia hinga hilang dari pandanganya dari balik pintu.

tak disangka terdapat satria dan teman teman basket Tia yang datang dan mengajak Alwi.

"eh, wi, Ikut kuy"ajak Rafi kepada Alwi.

"kemana?"tanya Alwi kembali pada Rafi.

"kata pamannya Tia acaranya sejam lagi baru di mulai, nah maka dari itu aku sama yang lain mau ke kamar Tia"jelas satria yang diangguki oleh semua orang.

Alwi yang ingin pergi kesana pun meminta ijin kepada abinya, abinya yang memikirkan permintaan anaknya ini dan berpikir jika mereka saling sering bertemu mungkin mereka akan sedikit lebih dekat, tanpa ragi Abi mengangguk menyetujui nya.

satria yang mulai tadi risih dengan ibu ibu yang menggoda Alwi bahkan ada yang mendorong putrinya dan hampir terkena Alwi, satria tau jika seorang habib terutama Alwi, sangat menjaga wudhu nya.

"Tante, mohon jaga jarak dengan teman saya!, saya tidak mau wudhu teman saya batal karna ulah tante!"ucap satria yang tegas kepada ibu ibu tersebut.

satria langsung menarik tangan Alwi dan mengajaknya menuju kamar Tia.

Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang