*41*

419 33 6
                                    


***

**

*

sejak pagi tadi, tia hanya diam menahan air matanya saat sampai di depan pintu ruang inap milik ibunya. Bunyi alat medis yang selama ini tia benci kini telah menempel pada badan sang ibu

tia sempat menangis tetapi tangisannya itu membuat sang ibu terbangun sehingga terkejut dengan kedatangan sang putri, tia juga sempat berbicara dengan sang dokter dan beliau mengatakan bahwa ibu mengidap penyakit hipertensi. Penyakit itu juga awam dan sering terjadi pada lansia 

setelah berbincang dengan dokter, tia menyuruh ibu nya untuk tidur kembali dan perbanyak istirahat, sang ibu pun menurut dengan perkataan anak perempuannya itu. Setelah ibu tertidur, tia keluar ruangan dan mendapati alwi yang duduk dengan wajah yang khawatir

tia mendekat dan menyandarkan kepalanya di dada bidang alwi sembari berusaha menjelaskan yang terjadi dengan suara sesegukan "sstt,sudah jangan nangis lagi" ucap alwi yang langsung memeluk sang istri dan berusaha menenangkannya 

alwi mengelus kepala tia dengan lembut dan menyuruhnya untuk duduk dan menenangkan dirinya sebelum cerita, melihat sang istri yang terisak seperti itu membuat alwi sedih dan merasakan sakit di dadanya. Alwi tak bisa berfikir dengan jernih karena beberapa saat lalu adiknya juga menelfon dari Arab Saudi dan mengabarkan bahwa ummi sedang dirawat di rumah sakit

beberapa saat lalu...

Alwi terlihat gelisah dan tak tenang dengan kondisi mertua nya yang jatuh sakit serta membuat istrinya sangat khawatir dan tidak memperhatikan kesehatan juga. Tak lama kemudian terdengar nada dering telfon dari handphone miliknya 

Drrtt..drrt...drrt..

setelah mengambil handphone nya dari saku celana dan melihat bahwa nama adiknya yang tertera di layar handphone nya. Alwi mengerutkan dahi nya dan berfikir sejenak "aminah? kenapa aminah telfon ya?" ucap alwi yang langsung mengangkat telfon itu dengan cepat

"assalamualaikum"

'.....'

hanya terdengar isakan tangis serta banyak suara orang disana. Alwi kebingungan saat aminah tak menjawab salamnya dan malah disambut dengan tangisan aminah yang sangat pilu disana

"aminah? kamu kenapa?"

'w-waalaikumsalam k-kak'

"ada apa? kamu kenapa nangis?" 

'k-kak, ummi kak...'

alwi yang mendengar itu langsung terperanjat dan berdiri sembari memberikan banyak pertanyaan kepada sang adik yang terdengar kebingungan juga. Alwi tak bisa berfikir dengan jernih karena dua kejadian ini 

"kenapa dengan ummi?!" 

'....'

"kakak minta waktu sebentar untuk berpikir"

'iya kak'

Tutt..

...

setelah mengakhiri panggilan dari adik nya itu, alwi berusaha untuk tenang dan berfikir dengan tenang. Alwi  terlihat tidak tenang dan sangat kebingungan saat dua kejadian yang terjadi. Melihat kondisi sang istri yang sedang tidak baik baik saja membuat alwi semakin kebingungan untuk mengambil keputusan.

tia yang merasakan ada yang aneh dengan suaminya itu langsung bertanya dengan lembut membuat pertahanan alwi untuk tidak menceritakannya hancur seketika, dengan mata berkaca-kaca alwi menceritakan semua yang ia bicarakan dengan aminah.

"sekarang gimana kondisi ummi?" tanya tia sembari mengelus punggung alwi dengan lembut

alwi mengambil nafas panjang "kakak diminta kesana, katanya ummi mau bicara berdua dengan kakak" ucap alwi dengan memgang erat tangan sang istri dan berusaha agar sang istri tidak kecewa 

berbeda dengan ekspetasi alwi, tia langsung menyuruh alwi tanpa memikirkan dirinya sendiri "yaudah sekarang kakak nunggu apa lagi? cepat kesana" titah tia 

alwi terbelalak dengan omongan sang istri "kamu bisa sendiri?" alwi yang tanpa sadar bertanya seperti mengundang amarah sang istri 

"ohh, maksud kakak aku ga bisa mandiri?!" tanya tia sembari mencubit perut alwi "aduh aduh maaf sayangg"ucap alwi yang merintih kesakitan karena cubitan keras sang istri 

setelah puas melihat alwi yang kesakitan, tia melepas cubitannya dan tersenyum lebar kearah alwi "maaf ya perut nya kakak, tadi bukan aku yang cubit" ucap tia sembari mengelus perut alwi dengan lembut, alwi melihat kearah istrinya itu dengan raut wajah yang tak percaya "kalo bukan kamu siapa terus, hm?" tanya alwi yang berhasil mendapatkan pelukan hangat sang istri

"tadi yang cubit kakak tadi rohnya aku" ucap tia sembari tertawa kecil dan diiringi dengan belaian lembut dari alwi

alwi mencium dahi sang istri dan mulai memberikan nasihat yang panjang "nanti kalo kakak udah berangkat, jangan lupa sarapan ya?, jangan lupa sholat juga, jangan lupa, jangan lupa istirahat, tidur yang cukup jangan begada-" 

"iya iya kak, aku tauu semuanyaa jangan ini jangan itu, aku bukan anak kecil lagi" potong tia dengan cepat 

"cepet berangkat kak, ummi udah nunggu disana" paksa tia 

alwi menghela nafas panjang dan memeluk istri untuk kesekian kalinya dan tak lupa juga memberi sebuah kartu "kartu apa ini?" tanya tia yang masih belum sadar

"coba dilihat baik-baik" usul alwi, tia melihat dengan teliti dan teringat dengan kartu ini namun lupa namanya

"itu-" untuk kesekian kalinya ucapan alwi terpotong dengan kehebohan sang istri

"EHH BLACK CARD??!!" 

"iya" jawab alwi yang ringan tanpa beban saat memberikan kartu istimewa itu "kamu bawa aja itu, kakak ada yang versi dari arab" jelas alwi

'SUMPAH BLACK CARD???!!!!'

'ADUHH DUHH TANGANKU BERASA BERATTT BANGETT YA ALLAH' 

(isi hatinya tia saat ini)

"tapi kak, kenapa kakak harus repot-repot gini? aku ada kartu lain juga kok" ucap tia yang masih bertanya tanya 

alwi mengangkat sebelah alisnya "repot? ini kewajiban kakak, kamu gausah merasa bikin repot kakak"

"fahimtum yaa zaujati?"

"ana afham yaa zauji"

setelah itu alwi berpamitan untuk berangkat dan tak lupa meminta doa dari istri yang ia sayangi itu "kakak berangkat dulu ya sayang" ucap alwi 

setelah salaman dengan alwi, tia tersenyum lebar "hati-hati ya mas" ucap tia dengan sengaja

"apa?" tanya alwi yang terkejut "coba ulangi??" titah alwi

"hati hati ya mas sayang"

"tumben manggil mas, biasanya kakak"

"oh, ga suka? yaudah panggil kak aja"

"ehh ehh jangan gitu dongg hehehe"

"sana berangkat cepett"

________________________________next________________________________________

JANGAN LUPA VOTA DAN KOMEN YA READERESSSSS!!!!!!!!

PANTAU TERUS UPDATE TERBARU NYA YA GESSSSS

SEE YOUU AGAINNN GUYSSSS!!!!!



Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang