*19*

433 50 2
                                    


hari ini tia telah diperbolehkan untuk pulang oleh dokter tapi ia harus tetap menjalankan perawatan khusus dan selalu control ke rumah sakit setiap bulannya

"akhirnya bisa pulang" ujar tia dengan menghirup udara segar di pagi hari ini

"mulai sekarang kamu harus diem di rumah aja, gausah keluar kemana mana" larang paman tia dengan nada tegasnya

"kok gitu? nanti bosen di rumah terus dong" keluh tia kepada pamannya itu

"kalau mau keluar bilang ke paman biar paman yang mengantarkan" suruh pamannya itu dan tia langsung menjawabnya dengan anggukan kecil

setelah pembicaraan itu tia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan berniat ingin istirahat sejenak lalu membersihkan badannya

tia membuka pintu dan terlihat sangat rapi, sudah lama ia tak menempati kamarnya ini

ruangan yang penuh dengan kenangan indah. Tiba tiba saja tia teringat saat ia memainkan piano dengan keponakan nya serta dilihat oleh Alwi secara langsung

(bab 06)

tia duduk di kursi dan mulai bermain piano dengan lagu yang sama, hanya saja disini hanya tia yang mendengarkan tidak ada Alwi

disisi lain...

"bi, apa Alwi boleh menikahi tia?"tanya Alwi yang mendadak saat melihat Abi nya sedang menonton TV di ruang keluarga

Abi terlihat terkejut dengan pertanyaan anak nya ini, karena baru saja setahun lalu ia menikahkan kakak nya dengan orang Chinese dan sekarang Alwi ingin menikah? bukankah itu terlalu cepat?

"kakak kamu aja baru nikah wi, nanti aja ya?"bujuk Abi kepada Alwi agar menunda keinginannya untuk menikah

Alwi yang mendengar itu langsung tertunduk lesu dan menjawab dengan anggukan kecil

"yaudah Alwi ijin ke kamar mau istirahat"

setelah meminta ijin, Alwi langsung berjalan menuju kamarnya dan mengunci pintunya agar tidak ada orang lain yang masuk ke kamarnya

saat berada di dalam kamar Alwi langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur memikirkan hal yang ia dengar beberapa hari yang lalu saat bersama dengan tia

"kapan ya bisa ketemu lagi?"tanya Alwi dan karna ia tak sadar bahwa ada yang mendengarkan nya di depan jendela yang terbuka sehingga dapat mendengar perkataan Alwi tadi

tok...tok...tok...

Alwi sontak bangun dari tempat dan berjalan menuju pintu untuk membukanya

Alwi membuka pintu dan terkejut dengan kedatangan ummi yang berdiri tepat didepan jendela

"mau ketemu sama siapa? sepertinya lagi ada yang kangen nih?"goda ummi dengan tatapan jahilnya

Alwi yang terciduk hanya bisa senyum dan  menahan rasa malunya di depan wanita yang ia sayangi ini "e-eh, ummi denger?"

ummi menganggukkan kepalanya sembari tersenyum kepada anak laki laki nya ini "iya, ummi denger kok"

wajah Alwi kini menjadi merah padam karena ulahnya sendiri, ia harus menahan rasa malu "tahan ya nak, setelah ini kamu bakal bersama 'dia' terus kok"

setelah mengatakan itu ummi turun menuju ruang tv dan meninggalkan Alwi yang mematung ditempatnya

keesokan harinya....

Alwi yang baru saja bangun dari tidurnya mendengar Abi nya yang sedang menelfon seseorang dan suara seseorang itu tak asing dari telinga Alwi

lalu Alwi memberanikan diri untuk bertanya kepada abi nya itu namun tak di gubris oleh abi nya yang sibuk menelfon

Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang