*29

590 52 7
                                    


"sayang, ayo bangun udah mau sampe nih"

Alwi yang berusaha membangunkan sang istri karena terlihat sangat lelah. Dengan goncangan tangan yang alwi berikan membuat tia terbangun dan membuka matanya

setelah terbangun, tia tak langsung mengajak omong Alwi namun mengumpulkan semua nyawa kesadaran nya. Butuh beberapa menit untuk mengumpulkan semua nyawa kesadarannya

Serasa cukup mengumpulkan semua nyawa kesadarannya tia langsung menoleh ke arah Alwi dan mengucek matanya sekali lagi

"kakak cape ya?" tanya tia yang masih terlihat mengantuk

Alwi tersenyum "sedikit" jawab Alwi dengan lembut

tia yang mendengar jawaban dari Alwi itu langsung terlihat lesu "maaf ya kak, aku tidur terus"

Alwi kebingungan saat mendengar itu "kenapa minta maaf?" tanya Alwi

tia melirik ke arah Alwi "kakak udh seharian penuh menyetir mobil sendiri tapi aku malah banyak tidur" cicit tia dengan memainkan jarinya

Alwi tersenyum lembut "gapapa, kamu kan cape banget duduk seharian di mobil"

dibalik cadar yang tia pakai ada senyuman manis yang tia rangkai saat mendengar perkataan Alwi.
Tak lama kemudian handphone Alwi berbunyi dan Alwi tak bisa mengangkat telfon yang ada di handphone nya itu

"dek, minta tolong angkat telfon di hp kakak" pinta Alwi yang langsung di jawab anggukan kepala oleh tia

tia mencari keberadaan handphone itu dan berada di dalam tas yang Alwi bawa. Tia membaca nama kontak yang menelfon Alwi, sesaat setelah membaca nama kontak itu tia terlihat kaget dan tak berani mengangkat telfon nya

"kakak, aku ga berani angkat telfonnya" bisik tia

"emang siapa yang nelfon?" Alwi mengerutkan keningnya dan bertanya

"ummi" jawab tia dengan lantang

"pantesan kamu ga berani angkat telfonnya" ucap Alwi dengan menggeleng kan kepalanya

tia yang mendengar itu hanya tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"angkat aja nanti kakak yang bicara"

tia mengikuti perintah Alwi dan mengangkat telfon serta menekan tombol volume besar agar tia juga mendengar pembicaraan itu

"assalamualaikum ummi" saut Alwi

'waalaikumsalam, kamu kapan nyampe rumah?'

"sepertinya sore Alwi sampe di rumah mi" jawab Alwi

'ohh, hati hati ya sayang'

"siapp mi"

'menantu ummi mana?'

tia gelagapan saat sang mertua mencarinya dan tia menoleh kearah Alwi serta melebarkan matanya

"lagi di samping Alwi nih, ummi mau bicara?"

'boleh'

tia melotot tak percaya dengan kelakuan Alwi. Dengan cepat Alwi memberikan handphone nya kepada tia dan menyuruhnya untuk menyapa sang mertua

"a-assalamualaikum ummi" sapa tia

'waalaikumsalam, gimana kabarnya menantu ummi?' tanya sang mertua

"alhamdulilah baik mi, ummi  sendiri gimana kabarnya?" tanya tia balik

'alhamdulillah ummi baik'

"ummi, menantu ummi ini tadi bilang kalo dia takut buat bertemu sama keluarga besar" saut Alwi yang tiba tiba dan membuat tia terkejut sekaligus kesal dengan Alwi

Anna Uhibbuka Fillah (Alwi Assegaf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang