—
Aku mau bercerita soal mantan kekasihku. Tapi sebelum itu, aku mau berkata jujur dengan kalian. Perasaanku sekarang tidak sedang baik-baik saja. Hari ini rasanya aku tidak ada niat sedikitpun untuk pergi ke sekolah.
Kalau seseorang mengataiku rajin. Itu nol besar. Buktinya, niatku untuk tidak pergi ke sekolah hanya karena seorang lelaki.
Dia Gilang, laki-laki yang menjadi kekasihku selama setahun belakang dan berpisah. Kami berpisah dengan alasan yang tidak baik-baik. Soal itu biarlah nanti aku ceritakan kapan-kapan.
Salah satu alasan kenapa aku tidak suka hari ini karena sekarang bertepatan persis dengan perayaan hari jadiku dengannya. Temanku-temanku selalu menjadikan hari itu adalah hari paling bersejarah dalam hidupku. Padahal tidak.
Tidak lagi.
"Soal Gilang ya, Ta?" tanya Syila setelah melihat raut wajahku yang sudah ditekuk sedari pagi.
"Bukan."
"Kita mau ngomong deh sama kamu," sahut Kania. "Nanti pulang sekolah ya."
Waktu berjalan begitu cepat. Aku dan dua temanku sedang duduk berseberangan di salah satu sudut kantin sekolah. Sejak tadi aku sebenarnya penasaran, ada apa sampai dua temannya itu memasang ekspresi serius di depanku.
"Ta," panggil Kania. "Kamu suka Faris, ya?"
Tunggu ... dari mana mereka tahu?
///
bagian selanjutnya di cerita:
salah paham
KAMU SEDANG MEMBACA
B E R K I S A H
Short Story[✔️] Kamu akan mendengar cerita ini ketika kita duduk berdua di balkon rumah bersama. sesuatu yang pernah menjadi bagian dari cerita hidupku saat remaja, ku tuliskan berlembar-lembar dalam buku jurnalku. - Faris menjadi satu alasan kenapa bulan Feb...