—
Tidak pernah aku menduga kalau hari ini semua temanku berkumpul di dalam kamarku.
Setelah melewati minggu yang panjang, akhirnya mereka mengutarakan sebab sebenarnya kenapa mereka pergi sendiri tanpa tidak mengajakku.
Mereka semua tertawa saat aku menangis terharu. Bukan hanya karena kejutan mereka di ulang tahunku, tapi juga berkat hadiah yang mereka siapkan untukku.
"Kamu kaget nggak, Ta?" tanya Syfa masih sambil tersenyum menggodaku.
Aku diam saja. Tidak niat menjawab pertanyaan retoris dari temanku itu.
"Ya gimana ya, Kak," celetuk Sayla sambil tertawa, "coba deh tuh lihat aja ekspresi wajahnya sekarang gimana."
Aku cemberut. Bisa-bisanya mereka semua mentertawakanku yang sedang menangis. Padahal, kalau saja mereka tahu bagaimana perasaanku saat ditinggalkan kemarin, pastilah mereka semua ikut sedih.
"Aku sampe dimarahin sama Mas Faris, lho, Kak," ujar Zahra membuat aku berhenti menangis sebentar untuk menoleh padanya.
Tak hanya Zahra, Kania pun ikut berujar menambahi informasi yang diberikan sepupunya barusan, "Nah iya! Aku juga kena tuh, Dek."
"Kalian ngapain dimarahin?" tanyaku sok polos. Tapi nyatanya aku sungguhan ingin tahu sebab mereka dimarahi Faris. Ya, walaupun sebenarnya di dalam kepalaku sekarang sudah menyusun banyak tebakan yang bisa jadi saja benar adanya. Namun, jika kuingat kembali, Faris bahkan kemarin menyuruhku untuk diam saja dan tidak memikirkan perihal masalahku dengan teman-temanku.
"Ya apalagi kalau bukan karena ngerjain, Kak Zita," jelas Zahra. Kania pun menganggukkan kepalanya membenarkan.
Aku tersenyum malu.
"Lah, temenannya dimarahin, malah seneng dia," celetuk Syila yang menangkap basah ekspresiku.
Mukaku memerah.
Rasanya begitu menyenangkan karena ada yang membelamu diam-diam di belakang.
///
bagian selanjutnya dalam cerita:
hadiah kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
B E R K I S A H
Short Story[✔️] Kamu akan mendengar cerita ini ketika kita duduk berdua di balkon rumah bersama. sesuatu yang pernah menjadi bagian dari cerita hidupku saat remaja, ku tuliskan berlembar-lembar dalam buku jurnalku. - Faris menjadi satu alasan kenapa bulan Feb...