Happy reading
And sorry for typosEmpat tahun kemudian...
Pintu kedatangan terbuka terlihat seorang pria keluar dari pintu kedatangan sambil menarik koper hitamnya. Tangan kirinya saat ini memegang ponsel lalu ia meletakan ponselnya ke telinga kirinya.
"Hallo. Sayang, kau dimana?" Ucapnya sambil menarik kopernya lalu duduk dikursi tunggu.
"..." mendengar jawaban penerima telponnya, wajah pria itu berubah masam.
"Kau tidak menjemputku?"
"...."
"Begitukah? Baiklah." Dengan wajah kecewa pria itu bangkit dari duduknya lalu menarik kopernya lagi.
"Ayah...." mendengar teriakan itu pria tadi menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya.
"Aigoo. Kim Hanna." Seru pria itu sambil membawa gadis kecil berumur dua tahun lebih itu kedalam pelukannya.
"Ayah. Aku merindukanmu."
"Kau merindukanku? Aku juga." Jawabnya dengan nada yang sama seperti Hanna.
"Eii Kim Hanna. Kau tak bisa diajak kerja sama." Desis seorang wanita pada gadis kecil.
"Eo. Katanya kau tak bisa menjemputku." Sinis pria itu lalu membawa wanita itu kepelukannya juga.
"Aku hanya bercanda. Tapi Hanna keluar dari persembunyian." Jawab wanita itu lalu mencium pipi kanan suaminya. Terdengar tawa sang pria membuat raut wajah sang wanita memasam.
"Kau tidak bisa mengalahkanku bukan?"
"Aku membencimu Kim Myungsoo."
"Aku juga mencintaimu Suzy-ah." Sahut Myungsoo lalu mencium bibir Suzy singkat.
"Ayah, aku tidak dicium?"
"Hanna juga ingin ayah cium?" Hanna mengangguk semangat.
"Baiklah. Ppopo." Dan dengan senang hati Hanna mencium bibir ayahnya. Membuat Suzy mendesis pelan.
"Dia suami ibu. Hanna-ah."
"Tidak. Ayah itu suami Hanna." Sahut Hanna tak mau kalah.
"Dia ayah bukan suamimu."
"Aniya eomma..." elak Hanna hampir menangis.
"Baiklah. Kalau begitu paman Wonho suami ibu ya?"
"Tidak boleh. Hanna akan menikah dengan paman Wonho." Ketika melihat Suzy akan membalas ucapan anaknya Myungsoo langsung menggandeng tangan Suzy lalu mencium pipi kiri Istrinya.
"Sudah ya. Ayah sudah disini tidak ada pria lain disamping kalian sekalin ayah." Ucap Myungsoo mencoba menengahi sambil mengusap pelan kepala Hanna.
"Tidak, tidak. Disamping Hanna ada Junheo." Ucap Hanna sambil memeluk leher Myungsoo karna Myungsoo dan Suzy mulai berjalan meninggalkan Bandara.
"Siapa Junheo?" Tanya Myungsoo yang kesusahan karna sambil menarik kopernya.
"Kemarikan Kopermu." Namun Myungsoo menggeleng pelan.
"Junheo adalah pria tampan disebelah rumah kita Yah." Jawab Hanna senang.
"Apa? Seberapa tampan dengan Ayah?"
"Pilih Ayah atau Junheo?" Tanya Suzy.
"Hmm A.. Junhoe?"
"Baiklah. Ayah untuk Ibu ya?"
"Eh eh Tidak. Tidak. Hanna pilih ayah. Hanna pilih ayah." Seru Hanna sambil memeluk Myungsoo lebih erat. Membuat Suzy dan Myungsoo tertawa.
Hari ini adalah hari Anniversary pernikahan Suzy dan Myungsoo yang ke tiga tahun. Seminggu setelah Myungsoo ke Jerman empat tahun lalu. Suzy menyusul seminggu setelah kepergian Myungsoo dan berada disamping pria itu hingga Myungsoo dinyatakan Sembuh delapan bulan setelahnya.
*
"Suzy-ah. Ini apa?" Tanya Myungsoo melihat amplop coklat panjang di dashboard mobil Suzy. Setelah mendudukan Hanna di seatcar di kursi belakang penumpang, Myungsoo mengambil alih kunci mobil Suzy. Suzy yang lupa menyembunyikan amplop itu terlihat gugup.
"Bukan apa-apa. Sini berikan padaku." Namun Myungsoo tak mau memberikan amplop itu.
"Kita sudah bersama hampir tiga puluh tahun Suzy-ah. Masih ingin berbohong padaku?" Suzy menggeleng pelan. Melihat Suzy menggeleng Myungsoo membuka Amplop itu dan membacanya.
"Kau hamil lagi?" Tanya Myungsoo tak percaya. Dengan lambat Suzy mengangguk mengiyakan pertanyaan Myungsoo.
"Usia kehamilanmu masih rentan dan kau membawa mobil?" Nada suara Myungsoo berubah menjadi datar membuat Suzy semakin takut.
"Maafkan aku."
"Seharusnya kau tidak perlu menjemputku jauh-jauh kebandara Suzy-ah. Kau lupa? Aku tidak mau kejadian dulu terulang kembali. Cukup saja kehilang satu anak karna aku lalai menjagamu. Aku tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya. Mengerti?" Suzy menganguk pelan sambil menangis.
"Maafkan aku." Sambil memeluk Myungsoo.
"Ibu jangan memeluk Ayahku." Protes Hanna membuat Myungsoo tertawa.
"Minggu depan anak kita genap lima minggu, temani aku ke dokter ya?" Dengan senang hati Myungsoo mengangguk.
"Happy Anniversary Suzy-ah. Terima kasih sudah bersamaku dan memberiku anak yang cantik. Aku harap anak kita yang ini laki-laki." Ucap Myungsoo sambil mengusap perut Suzy.
"Ayah. Jangan memeluk ibu. Yang harus ayah peluk itu Hanna." Rengek Hanna.
The end
Hallo sweetheart.
Apa kabar? Gimana udah ya lunas ya , happy ending kan ? HahahahOiya anggap aja cara pengucapan Hanna masih gak fasih ya. Susah ternyata bikin dialognya nanti kalian nggak paham lagi 😂
Maaf ya telat, laptop aku rusak guys. Gak mau connect ke internet. Ini pun pake hp.
Terimakasih sudah mau baca cerita aneh ini huhu terimakasih juga sudah kasih vote dan komen.
See you next story ya . Masih dalam pengetikan ahahahahahahah
Bye bye 😘❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Friend
ContoWanita itu banyak Kim Myungsoo, kenapa kau selalu bertemu dengan wanita yang hanya menginginkan uangmu aja? - Bae Suzy. Akhirnya, aku mendapatkan wanita yang aku inginkan. Wanita yang selalu ada dan memperhatikanku. - Kim Myungsoo.