Chapter 22

252 50 2
                                    

Happy reading and Sorry for typo's





kasar yang dimaksud Gayoung itu, tidak segan akan memukulmu jika kau melakukan kesalahan kecil. pikirkanlah baik-baik Suzy-ah.

Suzy menghela nafas panjang, saat ini berada dikubikelnya ingin mengetik laporannya namun pikirannya sedang tidak ada ditempatnya. sekali lagi, Suzy menghela nafasnya.

"suzy-ah." tegur Minho membuat Suzy sadar dari lamunannya.

"eoh? ada apa?" tanya Suzy sambil menjauhkan tangannya dari laptop. "kau yang ada apa?"

"aku?" Minho mengangguk pelan.

"Soohyun Oppa mengatakan sesuatu padaku." ucap Suzy ia benar-benar tidak tahu harus memilih apa, ia butuh masukan dari temannya.

"apa itu?" 

"bolehkan aku menceritakannya bersama Jiwon juga?" Minho mengangguk pelan. "tentu saja boleh, kita akan pergi kerumah Jiwon sepulang kerja ini. bersiap-siaplah, jam kerja sudah hampir berakhir." jawab Minho

"secepat itu?" tanya Suzy terkejut karena ia melamun selama itu.

"eoh, kau melamun selama itu, ayo cepatlah bersiap. kau tidak membawa mobil bukan? nanti akan aku antar." 

*

Saat tiba di kediaman Jiwon Suzy langsung menceritakan apa yang dkatakan Soohyun padanya,setelah mendengar cerita Suzy Jiwon langsung memeluk Suzy dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.

"jadi, kau akan memilih apa?" tanya Minho ketika sudah sadar dari keterkejutannya.

"saran apa yang akan kau berikan?" tanya Suzy sambil menghapusair matanya.

"menurutku, kau harus melepaskannya Suzy-ah. mengubah sifat manusia tidak semudah itu." saran Jiwon masih memeluk Suzy.

"eoh, benar. jika Myungsoo tidak berubah kau juga yang akan susah. Suzy ini demi masa depanmu juga." sahut Minho.

"carilah laki-laki yang memperlakukanmu seperti ratu. tidak peduli wajahmu cantik, tidak peduli badanmu gemuk, tidak peduli kau dari keluarga kaya atau tidak. dia menerimamu apapun yang dalam dirimu." ucap Jiwon sambil menghapus air mata Suzy yang jatuh semakin banyak. "kau tahu, betapa malunya aku pada Minho tentang keluargaku bukan? dan Minho tetap menerimaku walaupun aku bukan dari anak orang kaya, dia malah memberiku modal untuk membuka toko bunga dan memberiku rumah padahal kami belum ada rencana untuk menikah. ketahuilah Suzy-ah, hubungan itu seperti sepatu. kita yang merasakan kalau ukurannya besar, kita yang merasakan kalau ukurannya kekecilan dan sesak."

"pilihan ini ada ditanganmu, Suzy-ah. kami tidak akan mengatakan bahwa lebih baik menghindari atau tetap bersama Myungsoo. pilihan itu ditanganmu." sambung Minho.

*

Myungsoo keluar dari apartmentnya lalu memasuki basement dimana mobilnya berada. ia mengambil Handfree untuk menghubungi Minho.

"minho-ya, Suzy bersamamu?" tanya Myungsoo sambil mulai menjalankan Mobilnya.

"..."

"kalian berada dimana? aku akan menjemput Suzy, Suzy tidak membawa mobil bukan?" 

"..."

"ah, rumah Jiwon. baiklah, katakan pada Suzy tunggu aku." sahut Myungsoo sambil mematikan sambungannya lalu fokus pada lampu merah yang mulai berubah menjadi kuning lalu menjadi hijau.

*

"Myungsoo akan datang. hapuslah air matamu." ucap Minho pada Suzy lalu meletakkan ponselnya ke meja kopi yang ada didepan Suzy dan Jiwon.

"bagaimana bisa Myungsoo tahu kalau Suzy berada disini?" tanya Jiwon heran lalu Minho membalas jawaban dengan menaikan kedua bahunya pertanda tidak tahu.

"Dimana Wonho? biasanya dia ke tokoku untuk membelikan ibunya bunga Tulip."

"eoh, benar. aku juga tidak melihatnya dikantor hari ini."

"dia mengambil cuti setengah hari. Mari sendirian hari ini." jawab Suzy pelan lalu berdiri dan melangkah kearah toilet berada.

"omo, oppa. kenapa Suzy tahu bahwa Wonho mengambil cuti?" 

"aku juga tidak tahu kenapa Suzy bisa tahu." sahut Minho yang lagi-lagi terkejut dengan ulah Suzy.

*

Suzy hanya diam ketika berada dimobil Myungsoo, entah kenapa dia merasa aneh berada disamping Myungsoo. tidak ada lagi rasa jantung berdebar karena hal kecil yang Myungsoo lakukan. 

"Myungsoo-ah, kau baik-baik saja?" tanya Suzy pelan.

"ya? ada apa denganmu? tentu saja aku baik-baik saja." sahut Myungsoo heran.

"hanya ingin bertanya saja. baguslah jika baik-baik saja. kita mau kemana?"

"aku lapar sekali, bagaimana kalau kita pergi makan? kita sudah lama tidak jalan berdua bukan?"

"Soohyun oppa?" pernyataan Suzy membuat suasana hati Myungsoo berubah. senyuman Myungsoo pun ikut hilang. 

tbc

Hallo sweetheart.

Hari ini udah hari rabu lagi . Nggak kerasa ya.
Cuma mau bilang minggu depan tamat. Hahaaha

Stay healthy and happy everyone . Aku nggak bakal bosen bilang itu karna sehat itu mahal.

Pokoknya Jangan sampai sakit ya . Happy Wednesday ❤


My Stupid FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang