Chapter 2

1.5K 305 19
                                    







Myungsoo menggendong Suzy dan berlari kearah IGD Seoul Hospital, Wanita itu masih tak sadarkan diri.

Myungsoo meletakkan Suzy di Brankar yang memang kosong. masih merasa panik Myungsoo memaksa Suster yang berjaga itu memeriksa Suzy dengan cepat.

"Sebentar tuan biarkan dokter kami yang memeriksanya." Tolak Perawat itu dengan sabar.

"Aku tidak bisa menunggu! Nanti kalau dia kenapa-napa dan semakin parah bagaimana? Kalian mau tanggung jawab eoh?" Omel Myungsoo.

"Permisi. Bisakan anda keluar terlebih dahulu?" Usir Dokter pada Myungsoo. Myungsoo hanya mendengus pelan dan pergi keluar dimana tempat wali pasien menunggu.

"Eoh. Chagiya, kau disini?" Ucap seorang wanita pada Myungsoo. Myungsoo menoleh kearah suara itu dan tersenyum pelan.

"Chagiya sedang apa disini?" Tanya Myungsoo yang mengabaikan pertanyaan wanita itu sebelumnya.

"Imo masuk rumah sakit. Jadi aku membawakan mantelnya. Kau siapa yang sakit?"

"Suzy sakit. Baru saja ia diperiksa oleh dokter." Soojung mengangguk pelan.

"Chagiya, kau bisa mengantarkanku pulang? Aku kesini hanya mengunakan taksi." Myungsoo mengangguk tanpa berpikir.

"Tapi, aku membayar administrasinya dulu." Soojung tersenyum menang.

"Ne. Aku tunggu disini." Myungsoo mengangguk lalu pergi kearah administrasi.

*

Suzy bangun dari tidurnya. Wanita itu sudah menyadarkan diri sejak ia dipindahkan keruang VVIP rumah Sakit ini. Tapi, ia hanya sendirian tidak ada yang membesuk dan menemaninya. Ia sudah terbiasa seperti ini. Orangtuanya bercerai dan ia tak tahu dimana, terakhir ia menghubungi ibunya. Ibunya berada di Australia dan terakhir ia menghubungi ayahnya. Ayahnya berada di Belgia. Myungsoo? Entahlah sepertinya pria berwajah datar itu lupa jika Suzy terbaring lemah disini. Wonho? Jangan pernah menanyakan pria itu. Dia bukanlah siapa-siapa. Pria itu mengejar Suzy walaupun Suzy sudah menolaknya tetap Saja Wonho mendekatinya tanpa mengenal lelah.

Sekali lagi. Suzy menghela nafas panjangnya.

Terdengar suara pintu tergeser, wanita itu menoleh kearah pintu.
"annyeong Bae Suzy-ssi." Ucap wanita itu dengan senyum jahatnya.

*


Myungsoo menarik nafasnya dengan cepat, bagaimana bisa ia lupa bahwa Suzy sedang dirawat di rumah sakit tadi pagi.

Myungsoo berlari kearah resepsionis yang berada di gedung utama Rumah sakit.

"Pasien bernama Suzy berada dimana?" Tanya Myungsoo dengan cepat.

"Bae Suzy? Tunggu sebentar."

"Bae Suzy berada di Ruang VVIP nomor 305." Tanpa menjawab Myungsoo berlari kearah lift dimana lantai VVIP berada.

Myungsoo berlari kearah kamar Suzy berada namun ketika ia buka pintu kamar inap Suzy. Wanita itu tidak ada didalam kamar inap itu.

"Bae Suzy Jinjja." Ucap Myungsoo sambil mengacak-acak rambutnya.

Pria itu mengambil ponselnya lalu menghubungi ponsel Suzy namun nomor wanita itu tidak aktif.

"Ais eottokae jigeum?"

Myungsoo kembali berlari kearah Administrasi.

"Pasien bernama Bae Suzy sudah keluar dari rumah sakit ini?" Tanya Myungsoo langsung.

"Bae Suzy? Dia sudah keluar setengah jam yang lalu."

"Mwo?!" Pekik Myungsoo tak percaya. Bagaimana bisa Suzy sudah keluar tanpa persetujuannya? Ini benar-benar buruk.

Myungsoo mencoba menelpon Wonho namun pria itu tidak menjawab.

"Aish eottokae?" Myungsoo berjalan keluar gedung Rumah sakit. Pria itu memasuki mobil hitamnya dan mulai menjalankan mobilnya entah kemana.

"Bae Suzy neo eoddika?" Rutuk Myungsoo.

Myungsoo sudah memutari Seoul namun Suzy tidak juga ketemu. Hari sudah mulai gelap dan Suzy belum juga ketemu.

Mata Myungsoo memicing ketika melihat seorang wanita tengah duduk di Halte dengan pakaian tipis ditengah cuaca dingin seperti ini. Apa wanita itu gila?

Myungsoo menepikan mobilnya dan keluar dari mobilnya dengan perasaan marah. Pria itu marah karena Sahabatnya tidak mau mengistirahatkan dirinya di Rumah sakit dan malah membiarkan dirinya diluar dengan cuaca dingin seperti ini.

"Bae Suzy!" Ucap Myungsoo dengan nada datar namun tajam.
Suzy tidak bergerak wanita itu masih diam dalam lamunannya.

"Bae Suzy!" Pekik Myungsoo sambil menarik tangan Suzy hingga wanita tersadar.

"Eoh. Kim Myungsoo." Bisiknya

"Neo! Mwoya neongoya?!" Suzy tidak menjawab wanita itu menatap Myungsoo dengan tatapan lirih namun Myungsoo tidak menyadarinya.

"Jawab aku Bae Suzy!"

"Mwo?" Ucap Suzy pelan. "Kau ingin aku menjawab apa?"

"Kenapa kau pergi dari rumah aakit tanpa persetujuanku? Kau itu tanggung jawabku!"

"Tanggung jawab mwoya." Suzy bangkit dari duduknya dan melangkah berlawanan dengan mobil Myungsoo.

"Bae Suzy!!!" Pekik Myungsoo marah saat ini pria bermata tajam itu benar-benar marah kali ini.

"Aku bukanlah tanggung jawabmu Kim Myungsoo. Kau bukan waliku. Aku bisa hidup sendiri, uruslah semua urusanmu itu. Tidak perlu memperdulikanku!" Sahut Suzy sambil menekankan segala ucapannya. Lalu Suzy meninggalkan Myungsoo yang terdiam karena ucapannya.


Tbc






Pendek ya? Maaf ya . Soalnya aku lagi sibuk sibuknya ngurusin berkas KKN . Ini baru ada waktu luang untuk nulis dan itu juga sempet dikit aja . Aku takut cerita ini aneh dan nggak nyambung . Maaf ya hihi

Oiyaaaaa kalian mau jadi penulis? Dan Bingung gimana caranya nulis? Gabung aja di fwfpaper disana kalian bisa nanya apa yang mau kalian tanyakan gimana caranya bikin cerita yang baik dengan genre kesukaan kalian. Silahkan dicoba sayang sayangku . Ayooo tuangkan ide brilian kalian kedalam tulisan hihi



My Stupid FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang