Chapter 3

1.5K 323 35
                                    







Suzy meninggalkan Myungsoo yang masih mematung karena ucapannya. Wanita itu sudah tak peduli lagi dengan Myungsoo.

Entah kenapa pria itu semakin hari semakin bodoh. Tidak tahu manakah wanita baik dan manakah wanita buruk yang hanya ingin mengincar harta yang Myungsoo miliki.

"Kim Myungsoo nappeun namja."

"Eohhh Bae Suzy!!" Pekik Seorang pria senang karena menemukan Suzy. Suzy menoleh kearah suara itu terlihatlah sosok pria bermata belo yang berada didalam mobil dengan senyum senangnya 

"Minho-ah annyeong." Sapa Suzy.
"Annyeong. Neo eoddika?"

"Naega?" Minho mengangguk "mollayo. Wae?"

"Ayo ikut aku. Aku ingin pergi menemui Jiwon." Suzy mengangguk pelan lalu masuk kedalam Mobil Minho.

Tak lama kemudian Mobil Myungsoo terlihat dan berhenti dimana mobil Minho berhenti.

"Kemana lagi Bae Suzy pergi?!" Ucapnya sambil memukul Stir mobilnya dengan kuat.


*


Suzy keluar dari mobil Putih milik Minho. Suzy mengikuti langkah Minho yang memasuki rumah besar dihadapannya.

"Kajja Suzy-ah." Suzy mengangguk pelan lalu masuk kedalam rumah besar dengan gaya Eropa itu.

"Kim Jiwon. Na wasseo."

"Minho-ah.." teriak seorang wanita yang berada dilantai dua lalu terdengar suara gaduh karena wanita itu berlari.

"Eoh. Suzy annyeong." Sapa wanita yang bernama Jiwon itu pada Suzy.

Jiwon menatap Minho dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Wae? Aku tidak boleh membawa temanku?" Tanya Minho.

"Keunde wae?"

"Aku menemukannya dijalan. Sendirian tanpa Myungsoo." Jelas Minho singkat

"Jinjja? Kim Myungsoo tidak berada disisi Suzy?" Tanya Jiwon tak percaya. "Daebak." Sambungnya.

"Waeyo?" Tanya Minho

"Kim Myungsoo itu selalu mengutamakan sahabatnya."

"Eottokae arraso?"

"Karena Jiwon mantan kekasih Myungsoo."

"Ya! Bae Suzy!" Pekik Jiwon sambil melotot kearah Suzy. Minho hanya bisa tertawa melihat tingkah kekasihnya itu.

"Aniya Minho-ah. Geuge aniya. Bae Suzy bohong."

"Gwencana Jiwon-ah. Aku dan Myungsoo berteman."

"Karena kalian berteman itulah." Decak Jiwon sebal.

"Jiwon-ah, aku boleh menggunakan kamar kecilmu?" Jiwon menatap Suzy sebentar lalu mengangguk pelan.

"Pakai saja. Disana belok kiri nanti ada pintu cokelat."

"Arraso. Gowawo." Suzy melangkah ketempat Jiwon tunjukan tadi.

"Kenapa kau membawanya kesini?"

"Dia berjalan sendirian Jiwon-ah." Jiwon hendak protes namun Minho kembali bicara.

"Sepertinya dia bertengkar dengan Myungsoo."

"Mwo? Maldo andwe."

"Aku juga tidak percaya Kim Jiwon. Tapi, aku melihatnya sendiri."

"Bae Suzy marah pada Myungsoo dan berkata ia bukanlah tanggung jawab Myungsoo." Sambung Minho yang membuat Jiwon berdecak sebal.

"Selalu seperti itu. Dia itu menyukai Bae Suzy tapi tidak sadar juga. Dasar Myungsoo bodoh." Minho hanya bisa terkekeh pelan.


*


Lagi. Untuk kedua kalinya ia kehilangan Suzy. Myungsoo menghela nafas panjangnya dan mengabaikan ponselnya yang terus berdering tanpa henti. Ia tahu itu bukanlah Bae Suzy karena ia sudah menganti nada dering khusus untuk Suzy begitu pula Nada dering Kontak Myungsoo diponsel Suzy.

Akhirnya suara ponsel Myungsoo berhenti, seperti si penelpon sudah mulai bosan karena sang pemilik tidak juga menjawab telponnya.

Sekali lagi, Myungsoo menghela nafas panjangnya dan membawa mobilnya menuju gedung apartmentnya. Ia pasrah tak tahu dimana lagi wanita itu berada.

Ponsel Myungsoo bergetar pertanda pesan masuk. Dengan malas Myungsoo membuka WhatsApp dari Jiwon. Namun seketika ia terdiam dihadapan Lift dengan pintu terbuka.

Wanitamu sedang bersamaku. Tenang saja.

Disana terlihat gambar Jiwon dan Suzy sedang berada dikasur yang sama. Namun Suzy terlihat sudah tertidur. Seketika Myungsoo menghela nafas lega.

Lalu terlihat Senyum yang jarang sekali ia perlihatkan pada oranglain. Dan detik berikutnya Myungsoo melangkah masuk kedalam lift dengan langkah ringan.

*

Keesokan harinya Suzy bangun dari tidurnya. Wanita itu menggeliat sebentar lalu bangkit dari tempat tidur dan memasuki kamar mandi yang memang berada didalam kamar Jiwon.

Suzy keluar dari kamar mandi dan melihat Jiwon yang sedang duduk di atas tempat tidurnya sambil menatap Suzy dengan tatapan tidak percaya.

"Mwo?" Tanya Suzy.

"Sahabatmu berada didepan menjemputmu. Dan itu menganggu tidurku dihari Minggu." Jawab Jiwon agak sedikit ketus.

"Mworagu?"

"Kim Myungsoo sudah menjemput. See you Bae Suzy. Aku tidak bisa mengantarmu. Annyeong." Jelas Jiwon singkat dan membuat Suzy menghela nafas panjang.

Suzy keluar dari kamar Jiwon dan turun kebawah dimana Myungsoo berada.

Ketika Suzy sudah berada di hadapan Myungsoo. Pria itu menatap Suzy dengan tatapan datarnya dan langsung menuju dimana mobilnya terparkir. Dan Suzy hanya bisa mengikutinya dengan pelan tanpa suara. Ia tahu, bahwa Pria bermata tajam itu sedang marah padanya.

"Senang sudah merepotkan Jiwon Bae Suzy?" Tanya Myungsoo dengan sinis namun wanita itu hanya diam tak menjawab juga tak menatap Myungsoo.

"Jawab aku Bae Suzy! Kenapa kau selalu bertingkah seperti anak kecil?" Nada suara Myungsoo sudah berubah naik satu oktaf.

"Kau itu sudah dewasa, sudah bekerja, kenapa bertingkah seakan akan kau masih sekolah eoh?!" Belum lima detik Myungsoo menutup mulutnya Suzy keluar dari mobil Myungsoo dan melangkah keluar dari Perumahan rumah Jiwon.

"Ya! Neo eoddika Bae Suzy?!" Pekik Myungsoo yang ikut keluar namun Suzy tak menjawab maupun menoleh Myungsoo.

Myungsoo berlari dan menarik tangan Suzy.

"Aku bukan siapa-siapamu Kim Myungsoo. Pergi dari sini atau aku yang akan pergi dari sisimu untuk selama-lamanya!" Pekik Suzy sebal.



Tbc





Maaf ya sayang sayangku. Lama update akunya huhu aku sibuk banget pas udah gak terlalu sibuk eh Kuotanya malah habis. Mau nge post tadi malem gakbisa tadi aku Kuis linguistik uuuu .

Oiyaa komentarnya dong. Masa dikit aja yang komentar kamaren . Cuma 4 orang aja -___-

Komentar kalian sangat dibutuhkan lho . Untuk penyemangatku dalam menulis *caelah bahasanya.

Dan yang untuk mau nulis tapi bingung gimana ke lapaknya fwfpaper disana kalian akan diajarin tips and trick dalam menulis. Kalian juga dapet saran dari kakak kakak adminnya. Ayoo ramaikan dunia penulisan .

See you next time Sweetie . Kiss kiss Hug hug.


My Stupid FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang